Setelah Media Sosial, Kini Pendukung Donald Trump Bikin Ponsel Anti Sensor dari Google dan Apple
Freedom Phone, ponsel yang wajib dimiliki oleh pendukung fanatik Donald Trump. (foto: tangkapan layar).

Bagikan:

JAKARTA - Para pendukung mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menciptakan terobosan baru. Selain membuat media sosial, kini mereka membuat ponsel. Ponsel itu menargetkan kelompok sayap kanan (sebutan untuk pendukung Trump).

Dijuluki Freedom Phone, ponsel tersebut menjanjikan fitur privasi dan keamanan yang canggih serta toko aplikasi anti sensor. Ponsel ini diciptakan oleh Erik Finman, seorang jutawan kripto serta pendukung Trump yang berusia 22 tahun seperti dikutip dari Gizmodo, Minggu 18 Juli.

Menurut penuturan Finman ponsel yang dibanderol 500 dolar AS atau setara Rp7,2 juta ini dapat membebaskan pengguna dari pengaruh Big Tech seperti Apple, Google dan Facebook.

Finman juga dengan percaya dirinya mengklaim bahwa Freedom Phone merupakan ponsel terbaik di dunia saat ini dalam unggahan video promosinya di Twitter. Namun, tidak ada satu pun informasi menyoal spesifikasi ponsel yang meliputi chipset, RAM, memori internal, kamera, dan lain-lainnya pada situs resmi ponsel tersebut, selain mengajak pengunjung situs untuk segera membelinya.

Lebih lanjut, The Daily Beast mencatat bahwa Freedom Phone tampaknya merupakan rebranding dari ponsel Android murah dari Umidigi yakni Umidigi A9 Pro. Perusahaan ini berkantor pusat di China Daratan.

Hal itu juga diperkuat oleh pernyataan ahli siber dan co-founder Hacker House, Matthew Hickey, Freedom Phone yang mengatakan, "Berdasarkan foto dari situs perusahaan, sejumlah detektif internet mengidentifikasi perangkat ini memiliki form factor, bentuk dan penampilan yang sama seperti Umidigi A9 Pro," jelas Hickey.

Biasanya, kata Hickey ponsel seperti ini bisa dibeli dalam jumlah banyak bahkan dengan logo dan branding khusus. Harga ponsel Umidigi juga jauh lebih murah dibandingkan Freedom Phone yang dibanderol hanya Rp1,7 jutaan.

Finman mengonfirmasi bahwa Freedom Phone memang dibuat oleh Umidigi, tetapi ia tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia justru mengaku ponsel ini dibuat di Hong Kong, padahal markas Umidigi berada di Shenzhen, China.

Diklaim Finman, Freedom Phone berbeda dengan ponsel Android atau iPhone karena bisa melindungi pengguna dari pengumpulan data pribadi. Tetapi, ponsel ini menggunakan sistem operasi FreedomOS yang merupakan Android versi modifikasi.

The Daily Beast juga menungkapkan bahwa aplikasi yang terdapat pada Freedom Phone semuanya tersedia secara gratis, meliputi Signal, DuckDuckGo, Brave dan aplikasi sayap kanan favorit pendukung Trump seperti Parler, Gab, Newsmax, Rumble, dan lain-lain.

Diketahui, Parler dan Gab sendiri sebelumnya pernah dicekal dari Google Play Store dan Apple App Store setelah terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol, AS.

Para pendukung Trump juga terus mengamuk pada penyedia teknologi seperti Twitter dan Facebook karena memblokir idolanya tersebut, hal itu didasari saat Trump mengajak pengikutnya untuk melakukan pemberontakan di Gedung Capitol. Trump tidak terima Joe Biden terpilih sebagai presiden ke-46 negara itu, dan mengatakan bahwa ada kecurangan.

Kelompok sayap kanan tersebut juga berunjuk rasa melawan perusahaan teknologi termasuk Google, Apple dan Amazon. Semenjak Trump lengser, para fans fanatiknya terus mencoba membuat media sosial alternatif baru untuk terlepas dari raksasa media sosial Silicon Valley, AS. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bertahan lama.

Beberapa waktu lalu, Trump juga meluncurkan blog untuk berkomunikasi dengan pendukungnya, tapi tidak lama kemudian gagal beroperasi. Sementara, platform GETTR yang mirip seperti Twitter juga sempat diretas di hari peluncurannya pada Juni lalu.