JAKARTA – Aksi scamming atau penipuan di dunia kripto makin marak. Baru-baru ini kepolisian Jepang di Prefektur Aichi berhasil membekuk empat pelaku, diduga sebagai otak “Proyek Oz” yang berhasil menipu sekitar 20.000 investor kripto dengan iming-iming pengembalian 2,5 kali lipat dalam 4 bulan.
Keempat pelaku tersebut berhasil menggondol uang sebesar 55 juta dollar AS yang setara Rp797 miliar dari para korbannya. Mereka ditangkap dengan dakwaan penipuan investasi kripto melalui sebuah proyek bernama “Proyek Oz”. Penangkapan tersebut terjadi pada hari Senin, 12 Juli lalu.
Para penyidik mengidentifikasi keempat pelaku tersebut yakni Shoji Ishida (59), Takuya Hashiyada (46), Yukihiro Yamashita (61), dan Masamichi Toshima (52). Ishida dituding sebagai dalang dari skema penipuan Proyek Oz tersebut, sebagaimana yang dihimpun VOI dari Bitcoin.com News.
BACA JUGA:
Pihak berwajib memaparkan bahwa mereka mulai melakukan penipuan sejak empat tahun lalu. Dalam aksinya, mereka juga kerap mengadakan seminar kripto di berbagai kota di Jepang.
Kelompok Proyek Oz menjanjikan dana para korban yang berinvestasi kripto akan di-trading-kan dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) secara otomatis, padahal tidak ada.
Beberapa waktu lalu, aksi penipuan kerap terjadi di dunia maya terutama di media sosial. Pihak berwenang berhasil meringkus penipu kripto yang menyamar sebagai Elon Musk di Twitter pada Mei Lalu. Dia berhasil menggondol uang sebesar Rp28,57 miliar dari para korbannya.
Oleh sebab itu, para investor kripto diharapkan tidak mengekspos kepemilikan kriptonya melalui media sosial guna menghindari terjadinya aksi penipuan atau scamming yang kerap memakan korban dengan cara mengirim direct message secara langsung kepada pengguna.