JAKARTA - Penjualan mobil terkoneksi atau connected car di dunia, diklaim akan mencapai 80 juta unit pada periode saat ini hingga 2025 mendatang.
Laporan itu datang dari Counterpoint's Smart Automotive Service yang VOI kutip dari laman resminya, Senin 12 Juli, menyebutkan bahwa mobil penumpang dengan jaringan 5G akan menguasai pangsa pasar hingga 27 persen pasar pada 2025 di Amerika Serikat (AS).
Bahkan, pasar mobil terkoneksi di AS berhasil melewati badai COVID-19 dengan penurunan moderat sebesar 6,8 persen year on year (YoY) pada tahun 2020. Setelah periode anjloknya penjualan pada semester pertama 2020, bisnis otomotif di AS pulih pada semester II 2020.
Dalam waktu yang sama, industri mobil di AS kian matang dalam mempersiapkan rencana masa depan, salah satunya melalui mobil listrik dan terkoneksi.
"GM (General Motors) meningkatkan anggarannya untuk kendaraan listrik dan swakemudi dari 20 miliar dolar AS menjadi 27 miliar dolar AS dan berencana meluncurkan 30 mobil listrik baru secara global dalam lima tahun ke depan (lebih dari 20 model untuk pasar Amerika Utara)," ungkap periset dari Counterpoint, Soumen Mandal.
BACA JUGA:
Diketahui pada 2022, GM akan meluncurkan mobil 5G di China dan AS, "Ford, di sisi lain, berencana menyebarkan teknologi kendaraan terkoneksi (C-V2X) di AS mulai 2022," ujar Soumen.
Kolaborasi dengan operator telekomunikasi turut membantu produsen mobil mengembangkan mobil terkoneksi secara lebih cepat, "(Seperti) AT&T memiliki lebih dari 30 klien otomotif yang menggunakan jaringannya, beberapa yang terkenal adalah BMW, Ford, Chevrolet, Jaguar dan Honda. Sedangkan Verizon bermitra dengan Toyota, VW dan Mazda," jelas Research Associate, Fahad Siddiqui.
AT&T adalah operator telekomunikasi pilihan karena keragaman yang ditawarkan dalam paket datanya, penyesuaian untuk model kendaraan tertentu, dan kolaborasinya dengan produsen untuk mempercepat penelitian dan pengembangan dalam ekosistem mobil yang terhubung.
Diklaim pada 2025, mobil 5G akan menguasai lebih dari seperempat pasar mobil terkoneksi, yang mungkin akan dipimpin oleh merek-merek mobil tradisional seperti GM, Ford dan BMW.