JAKARTA - Google Maps adalah salah satu aplikasi wajib yang harus dipertimbangkan untuk dipasang di ponsel, apa pun sistem operasinya. Terutama jika sering mengemudi dan bepergian. Kini, Google baru saja meluncurkan fitur baru untuk aplikasi navigasinya tersebut.
Pengguna sekarang dapat memanfaatkan fitur luar biasa lainnya yang diluncurkan perusahaan yakni, Google Maps Insight. Fitur ini dapat membantu pengguna lebih merampingkan pengalaman navigasi mereka.
Seperti namanya, Google Maps Insight memberikan statistik tentang perjalanan pengguna. Statistik tersebut dapat memberi tahu pengguna tentang kebiasaan mereka yang terkait dengan Maps dan membantu mereka membuat perubahan pada perjalanan harian untuk mengurangi waktu terjebak dalam padatnya lalu lintas.
Data yang diperoleh dari Insights juga dapat memberi pengguna gambaran yang luas tentang kebiasaan perjalanan mereka. Aplikasi ini akan memberi tahu pengguna seberapa banyak waktu yang telah mereka habiskan untuk berjalan, mengemudi, atau bersepeda. Ini juga akan melacak tempat-tempat yang pernah dikunjungi.
Cara menggunakan Google Maps Insight
BACA JUGA:
Dikutip dari BGR, Rabu 7 Juli, Insight adalah bagian dari fitur Timeline, di mana pengguna akan mendapatkan semua statistik tentang perjalanan mereka. Google Maps selalu mencatat aktivitas pengguna, jadi Timeline bukanlah hal baru. Tetapi fitur tersebut menerima perubahan desain baru-baru ini yang mencakup peningkatan fungsionalitas Insight.
Lebih lanjut, pengguna akan melihat semua riwayat perjalanan hanya di satu tempat, lengkap dengan statistik terperinci. Google Maps akan memberi tahu pengguna kapan hari tersibuk dalam sebulan, di mana pengguna berbelanja, atraksi apa yang telah dikunjungi, dan hotel apa yang pernah didatangi.
Google Maps Insight menunjukkan sepenuhnya kekuatan pelacakan Google. Namun, itu terjadi jika pengguna ingin mengizinkan Google mengumpulkan informasi sebanyak itu tentang kebiasaan mereka. Begitu pula jika ingin Google menyimpan semua data mereka.
Tab Insight ini baru diluncurkan di Inggris dan Jerman, tetapi belum jelas kapan raksasa teknologi itu akan merilisnya secara global, atau masuk ke Indonesia.