Hasil Rekayasa Genetika, Daging Babi Super Bebas Penyakit  5 Tahun Lagi Siap Dipasarkan
Daging babi menjadi salah satu sumber protein yang familiar di Eropa. (foto: Casey DeViese/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Daging dari 'babi super' bisa dijual di supermarket Inggris dalam waktu lima tahun ke depan. Ini terjadi setelah para ilmuwan menandatangani perjanjian untuk membiakkan hewan yang tahan penyakit.

Institut Roslin Universitas Edinburgh dan perusahaan genetika Genus akan memproduksi babi yang tahan terhadap penyakit pernapasan yang menyerang ternak di seluruh dunia.

Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome (PRRS) suatu penyakit yang menyerah hewan dan dikenal sebagai salah satu penyakit hewan paling mahal di dunia.

Penyakit ini menyebabkan masalah pernapasan dan kematian pada hewan di usia muda. Bahkan dapat menyebabkan induk babi yang hamil kehilangan anak-anaknya. Sementara sebagian besar vaksin gagal menghentikan penyebarannya.

Institut Roslin Universitas Edinburgh kini telah menghasilkan babi yang dapat melawan penyakit tersebut dengan mengedit kode genetik mereka. Institut ini berharap mendapatkan perjanjian lisensi baru yang akan memungkinkan babi tersedia di pasar penghasil daging babi global.

Hingga kini belum bisa ditentukan dengan tepat kapan babi tersebut akan tersedia karena masih tergantung pada persetujuan peraturan. Akan tetapi tim dari Institut Roslin Universitas Edinburgh, berharap bisa dalam waktu lima tahun depan bisa terpenuhi.

Kesepakatan itu muncul 25 tahun setelah Institut Roslin membuat sejarah dengan mengkloning domba Dolly,  yang kemudian membuka pintu bagi industri penyuntingan gen'.

Hewan hasil rekayasa genetika selama ini dilarang dari rantai makanan di Eropa. Namun, tidak jelas peraturan apa yang akan berlaku untuk hewan yang sudah diedit gen, karena pendekatannya berbeda.

Teknik GM telah menjadi kontroversi karena dapat melibatkan pengenalan gen spesies lain ke dalam hewan.

Sebaliknya, penyuntingan gen mempercepat proses yang dapat terjadi secara alami melalui pemuliaan selama beberapa generasi, tanpa memasukkan gen dari spesies lain.

“Ini bukan teori tentang sesuatu di masa depan, pembuktian konsep dilakukan, jadi dalam hal ini lima tahun adalah perkiraan yang realistis, tetapi mungkin lebih pendek,” kata Profesor Bruce Whitelaw, Direktur Sementara Institut Roslin.

Sebelum daging tersebut tersedia di rak toko daging hanya dalam waktu lima tahun ke depan, kualitas dan keamanan produk ini harus diuji selama beberapa generasi dari babi yang diedit gennya . Ini perlu dilakukan agar tidak membahayakan semua pihak.