Pentagon Berencana Uji Coba Rudal Balistik yang Bisa Hancurkan Separuh Jakarta
Ilustrasi ledakan uji coba bom atom di pantai Bikini, Marshall Islands, 1 Juli 1946. (foto: unspalsh)

Bagikan:

JAKARTA – Pentagon berencana untuk memulai uji terbang rudal balistik antarbenua terbaru mereka pada tahun 2023. Rudal yang dinamai Ground Based Strategic Deterrent (GBSD) akan menggantikan Minuteman III yang hingga masih aktif dalam kekuatan serangan nuklir Pentagon. 

Rudal nuklir terbaru ini dapat memberikan sistem pengiriman nuklir respons cepat yang dapat menghantam hampir semua titik di Planet Bumi dalam beberapa menit. 

GBSD akan dipersenjatai dengan hulu ledak termonuklir W87-1, yang memiliki hasil 335.000 hingga 350.000-ton TNT. Sebagai perbandingan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, memiliki daya sekitar 15 kiloton TNT. 

Bisa dibilang GBSD berkekuatan 23 kali bom di Hiroshima.  Jika bom atom pertama itu menghancurkan area seluas 13 kilo meter persegi, maka GBSD bisa menghancurkan area seluas 303 km persegi atau separuh DKI Jakarta. 

GBSD bisa diangkat oleh pembom B-2 dan B-52. Bisa pula dimuat dalam kapal selam kelas Ohio yang selama ini dilengkapi dengan rudal nuklir Trident II D-5. GBSD akan menggantikan ICBM Minuteman III, rudal nuklir terbesar AS, yang memulai debutnya pada tahun 1970.

Angkatan Udara AS sendiri terus berusaha meningkatkan Minuteman III, rudal dan infrastrukturnya. Kini bahkan masih ada 400 rudal jenis itu yang terletak di silo yang tersebar di seluruh wilayah pesisir Barat. 

Namun diprediksi hingga mencapai akhir masa pakainya, Minuteman III tidak akan pernah digunakan menyerang obyek apa pun di muka bumi. Sementara rudal dan sistem pendukungnya, sekarang memasuki dekade kelima dan  semakin sulit untuk diservis. Fakta ini membuat para pengkritisi pertahanan AS, mengkritik tajam proyek tersebut. 

GBSD saat ini sedang dalam "tinjauan desain kritis" seperti dilaporkan Angkatan Udara di AS. Northrop Grumman juga sedang membangun rudal dan B-21 Raider, sebagai pengganti pembom siluman B-2 Spirit.  Kedua pesawat pembom itu harus bisa mengangkut  GBSD. 

Manajer program GBSD mengatakan rudal itu masih "berbulan-bulan lagi" dari penerbangan uji pertama, yang dijadwalkan akan dimulai dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg pada akhir 2023.

Kini Northrop masih mengembangkan GBSD menggunakan teknik rekayasa digital, yang memungkinkan kontraktor membuat rudal lebih cepat dan mempelajari konfigurasi yang berbeda tanpa benar-benar membangunnya. 

Sementara Angkatan Udara AS dilaporkan kemungkinan akan membangun 400 ICBM baru untuk menggantikan Minuteman III secara langsung. Perkiraan total biaya program GBSD—untuk saat ini sekitar 61 miliar dolar AS (sekitar 888 triliun rupiah) selama 10 tahun. 

Selain itu Pentagon saat ini juga bersiap untuk membangun kapal selam rudal baru dan pesawat pembom berkemampuan nuklir. Ini membuat  biaya GBSD telah mendorong para kritikus untuk gencar mengusulkan pembatalan, penundaan, atau penggantian sistem.

Namun untuk membatalkan proyek ini tak mudah. Karena jika dibatalkan akan merugikan pemerintah AS sebesar 25 miliar dolar AS (sekitar 364 triliun rupiah).