Bagikan:

JAKARTA - Badan Pertahanan Rudal Amerika Serikat berhasil mencegat sasaran rudal balistik jarak menengah yang diluncurkan dari udara selama uji coba di lepas pantai Guam untuk pertama kalinya.

Guam, wilayah AS di Pasifik Barat, adalah pos terdepan militer strategis yang terletak lebih dekat ke China dibandingkan ke Hawaii. Hal ini memainkan peran penting dalam mempertahankan kehadiran AS di kawasan dan menghalangi musuh potensial.

Keberhasilan uji coba ini menggarisbawahi komitmen Pentagon untuk memperkuat pertahanan Guam terhadap ancaman rudal yang terus berkembang.

Dilansir Reuters, Selasa, 10 Desember, selama pengujian, yang dijuluki Flight Experiment Mission-02 Sistem Aegis Guam, terintegrasi dengan radar AN/TPY-6 baru dan Sistem Peluncuran Vertikal, menembakkan Rudal Standar-3 Blok IIA.

Rudal yang dibuat oleh RTX Corp-sebelumnya Raytheon – berhasil mencegat target Rudal Balistik Jarak Menengah yang diluncurkan dari udara di lepas pantai Pangkalan Angkatan Udara Andersen.

Direktur MDA Letjen Heath Collins memuji uji coba tersebut sebagai “upaya kelompok yang luar biasa,” dan menekankan pentingnya uji coba ini dalam memvalidasi arsitektur pelacakan bersama dan kemampuan pertahanan udara dan rudal terintegrasi untuk Guam.

Keberhasilan pencegatan ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk mengembangkan Sistem Pertahanan Guam (GDS), yang bertujuan untuk menyediakan sistem pertahanan udara dan rudal terintegrasi yang ditingkatkan.

MDA berencana menggunakan data yang dikumpulkan dari percobaan ini untuk lebih menyempurnakan dan memvalidasi konsep dan persyaratan untuk GDS di masa depan.