Bagikan:

JAKARTA - Google kembali mengambil langkah untuk memerangi berita palsu atau hoaks. Dengan cara melindungi pengguna dari pemanfaatan hasil pencarian yang tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Dikutip dari Gizmochina, Senin 28 Juni, saat ini diketahui hoaks telah menjadi sarang yang cukup mengkhawatirkan. Google menghadirkan fitur pengecekan fakta untuk memastikan keaslian info pencarian, perusahaan juga akan memperingatkan pengguna ketika hasil pencariannya penuh dengan berita atau topik yang tidak benar.

Sebelumnya, Google juga pernah meluncurkan fitur serupa, tetapi tidak menjadi efektif karena dibanjiri oleh berita terkini, sehingga sulit untuk memeriksa fakta dan menentukan mana yang asli. Saat ini, ketika Google tidak dapat menjamin keaslian data pencarian, sistem selanjutnya akan memperingatkan pengguna.

Peringatan akan mengindikasikan algoritma pengecekan fakta membutuhkan waktu untuk mengecek keabsahan sumber. Ini juga diikuti oleh sebuah pernyataan bahwa topik yang dicari pengguna adalah topik baru.

Dikatakan Google, fitur peringatan ini sudah diuji selama satu minggu. Sejauh ini hanya sebagian kecil hasil pencarian yang dapat menampilkan peringatan, terutama topik atau cerita yang sedang tren. 

Seperti Facebook dan Twitter, Google menempatkan mekanisme pencarian dalam bentuk algoritma pembelajaran mendalam untuk menekan berita palsu di platform.

Bahkan, banyak media sosial kini juga berusaha mencegah platform-nya dimanfaatkan sebagai tempat penyebaran hoaks, seperti yang sedang terjadi sejak pandemi. Sebagai raksasa mesin pencari di dunia, Google berharap dapat memperkuat prospek perusahaan dengan meluncurkan fitur ini.