Bagikan:

JAKARTA -  Bos Tesla, Elon Musk mengumumkan bahwa pihaknya bakal kembali menerima pembelian mobil listriknya dengan menggunakan Bitcoin (BTC). Sebelumnya, Musk sempat menangguhkan transaksi Tesla dengan BTC.

Elon Musk pun menjelaskan bahwa keputusan tersebut ditetapkan setelah adanya informasi penggunaan energi bersih yang digunakan dalam aktivitas penambangan Bitcoin.

“Ketika ada konfirmasi penggunaan energi bersih yang wajar (50 persen) oleh para penambang dengan tren masa depan yang positif, Tesla akan kembali mengizinkan transaksi bitcoin,” ujar Musk sebagaimana dikutip dari CNBC International.

Sebelumnya, Tesla telah menjual kepemilikan Bitcoin sebesar 10 persen. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat likuidasi dan mengurangi kerugian operasional Tesla.

Di sisi lain, Magda Wierzycka selaku CEO Sygnia dari Afrika Selatan menuding Musk melakukan “manipulasi pasar”. Dia berpendapat bahwa seharusnya bos Tesla itu diselidiki oleh pihak Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS.

Namun, tuduhan Wierzycka tersebut dibantah oleh Musk sendiri di mana pihaknya telah mengonfirmasi likuidasi BTC dengan mudah tanpa beralih market jauh sebelum CEO Cygnia tersebut melontarkan tudingan kepada bos Tesla.

Pada kuartal pertama 2021, Tesla telah menjual Bitcoin-nya senilai 272 juta dolar AS (Rp 3,8 triliun). Tindakan tersebut mampu mengurangi kerugian Tesla senilai 101 miliar dolar AS (setara Rp 1,4 triliun).

Pada Mei lalu, Tesla memutuskan untuk menangguhkan pembelian mobil listrik dengan Bitcoin karena masalah konsumsi energi dari penambangan yang tidak ramah lingkungan.

“Kami prihatin dengan peningkatan pesat penggunaan bahan bakar fosil untuk penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batu bara, yang memiliki emisi terburuk dari bahan bakar apa pun,” ujar Musk pada Mei 2021.

Seperti yang sudah diketahui, kicauan Elon Musk di Twitter kerap mempengaruhi turun naiknya harga uang kripto kesukaannya.