Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah China makin keras membendung laju mata uang kripto di negaranya. Hal tersebut terbukti dari pemblokiran yang mereka lakukan terhadap sejumlah platform kripto kenamaan seperti Binance, OkeX, dan Houbi.

Oleh sebab itu, para penggemar kripto di China tidak bisa mencari nama ketiga bursa kripto terbesar itu di seluruh mesin pencari. Tindakan tersebut terjadi setelah pemerintah China memblokir akun media sosial yang membahas mata uang kripto beberapa hari lalu.

Melansir Cryptopotato, seorang jurnalis China dengan nama akun Twitter Wu Blockchain secara terang-terangan membeberkan hal tersebut kepada publik. Seluruh mesin pencari lokal seperti Baidu dan Sogou telah memblokir informasi yang berkaitan dengan ketiga bursa kripto besar yakni Binance, OkeX, dan Houbi.

Binance diblokir di China (Tangkapan Layar, Twitter Wu Blockchain)

Wu juga mengungkapkan bahwa ketiga bursa kripto itu diblokir di platform media sosial China seperti Weibo dan Zhihu. Para penggemar kripto tidak bisa mencari ketiga platform perdagangan kripto tersebut meskipun pencarian dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin.

Dalam beberapa hari terakhir pemerintah China telah memberikan pukulan telak bagi dunia cryptocurrency. Mereka juga memblokir akun-akun yang kerap membahas kripto di media sosial Weibo. Hal tersebut meliputi akun tokoh-tokoh kripto berpengaruh di negeri Tirai Bambu.

Sejak tahun 2013 hingga saat ini, China sudah berkali-kali mengeluarkan kebijakan pelarangan uang kripto. Sentimen negatif dari pemerintah China ini sempat membuat market kripto crash.

Negara ini sangat ketat dalam membendung laju mata uang kripto setelah mereka mengeluarkan uang Yuan digital yang sudah diujicoba di sejumlah kota. Sikap tersebut berbeda dengan sejumlah negara Amerika Latin seperti Paraguay, El Salvador, dan Panama yang menerima uang kripto secara terbuka.