Panduan Agar WhatsApp Tak Diretas Seperti Ravio Patra
Ilustrasu WhatsApp (Image by Thomas Ulrich from Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Warganet Twitter dihebohkan dengan penangkapan aktivis sekaligus pegiat kebijakan publik Ravio Patra. Oleh Kepolisian, ia ditangkap dengan tuduhan melakukan provokasi lewat aplikasi pesan instan WhatsApp. 

Direktur Eksekutif SAFENET, Damar Juniarto menyebut ada kejanggalan dalam penangkapan Ravio. Sebab beberapa saat sebelum ditangkap, akun WhatsApp milik Ravio diretas dan tidak bisa digunakan sementara waktu. 

"Iya, ditangkap kemarin, waktu pastinya tidak bisa ditentukan kapan," ungkap Damar dalam pesan singkatnya, Kamis, 23 April.

Damar menjelaskan, penangkapan ini berawal ketika Ravio bercerita kepadanya bahwa WhatsApp-nya diretas oleh seseorang. "Saat Ravio coba menghidupkan WA, muncul tulisan 'You've registered your number on another phone', lalu dicek ke pesan masuk SMS, ada permintaan pengiriman OTP," ucap dia.

Selama hampir dua jam, WhatsApp Ravio akhirnya berhasil dipulihkan. Namun, selama di-hack, pelaku menggunakan akun WhatsApp Ravio untuk menyebarkan pesan berantai bernada provokasi. 

"KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH," demikian bunyi pesan tersebut.

Damar sendiri telah meminta Ravio untuk mengumpulkan semua bukti terkait peretas agar diperiksa lebih lanjut. Namun tak berapa lama, Ravio ternyata sudah ditangkap polisi. 

Cara Mengamankan WhatsApp

Kabar peretasan WhatsApp aktivits Ravio Patra ramai diperbincangkan warganet. Tagar #bebaskanravio pun nangkring di trending topic Twitter. Lantas bagaimana cara mengamankan akun WhatsApp agar tidak diretas? 

1. Aktifkan Fitur Verifikasi Dua Langkah

Sejatinya, WhatsApp memiliki two-step verification, untuk mengamankan akun dan sandi penggunanya. Lewat cara ini, pengguna WhatsApp akan diberikan keamanan berlapis untuk mengidentifikasi akunnya. Fitur ini akan memberikan kode otentifikasi baik pin secara acak maupun perekaman sidik jari sebagai pemilik akun WhatsApp yang sah.  

2. Selalu Ingat untuk Me-logout WhatsApp Web

Banyak dari kita yang menggunakan WhatsApp Web untuk memudahkan berkomunikasi saat mengerjakan pekerjaan di laptop. Agar aman, pastikan untuk me-logout akun WhatsApp web dari perangkat komputer yang digunakan.

Untuk itu, usahakan me-logout melalui Web langsung atau dari aplikasi WhatsApp-nya. Caranya, buka aplikasi WhatsApp lalu klik Setting, buka fitur WhatsApp Web/Desktop, lanjutkan dengan pilihan log out.

3. Rutin memeriksa Kode Enkripsi pada Ruang Obrolan

Pada fitur kali ini, Anda harus rajin memastikan apakah ruang obrolan Anda dengan pasangan, keluarga maupun rekan kerja telah dienkripsi. Adapun langkahnya yakni bukalah profil lawan bicara Anda, masuk ke dalam menu Encryption, nantinya akan muncul 40 kode angka dan kode QR.

Dalam obrolan kedua, Anda akan memiliki 40 kode dan kode QR yang sama dengan lawan bicara. Sistem ini menunjukkan bahwa isi obrolan Anda sudah terenkripsi dengan aman.

4. Jangan Iseng Klik Sembarang Tautan (Link)

Biasanya hal ini terjadi di grup keluarga, namun rasa curiga perlu ditimbulkan untuk lebih berhati-hati dengan pesan apapun yang diterima termasuk tautan palsu atau hoaks.

Bahkan, tautan yang disebarkan bisa saja berisi virus yang dapat meretas dan mengambil alih WhatsApp Anda. Untuk itu antisipasi perlu diterapkan ketika menerima suatu informasi ya. 

5. Aktifkan Notifikasi Keamanan

Jika sudah menerapkan cara di atas, tak luput cara yang satu ini juga harus dilakukan agar setiap aktivitas WhatsApp Anda bisa terpantau. Misalnya, jika Anda mendapatkan notifikasi akun Anda aktif di WhatsApp Web maupun di perangkat lainnya, Anda akan mendapatkan pemberitahuan hal tersebut beserta kode yang dirubah oleh peretas.