Bagikan:

JAKARTA – Banyak pihak memandang sebelah mata terhadap uang kripto ini. Sejumlah orang mengira aset kripto bisa menggantikan uang konvensional. Tampaknya dugaan itu keliru, Bitcoin cs justru punya nilai yang lebih menyerupai emas ketimbang uang fiat.  

Aset kripto tersebut terdesentralisasi alias tidak diatur oleh siapa pun. Tidak seperti uang konvensional yang saat ini dikendalikan oleh The Fed, cryptocurrency lebih transparan dan tidak ada satu entitas pun yang mengendalikan nilai aset kripto. Meskipun demikian, uang digital itu masih menuai pro kontra di berbagai kalangan.

Salah satu ekonom asal Belanda, Alex de Vries secara terang-terangan bahwa Bitcoin cs disebut sudah gagal menjadi alat transaksi. Vries mengatakan demikian berdasarkan pengamatannya terhadap ketidakstabilan harga uang kripto yang tinggi.

“Satu-satunya ‘kasus penggunaan’ yang tersisa dari Bitcoin adalah berharap nilainya naik dan seseorang membayar Anda lebih dari biaya yang Anda bayarkan,” kata de Vries, dikutip dari Fortune, Rabu 28 April.

Bitcoin cs memang memiliki tingkat volatilitas yang sangat tinggi. Bitcoin sempat menyentuh rekor all time high-nya pada 14 April 2021. Primadona uang kripto itu berhasil naik ke level 64 ribu dolar AS. Beberapa hari kemudian, harga Bitcoin merosot hingga menyentuh 49 ribu dolar AS.

Berbeda pandangan dengan de Vries, investor kawakan asal AS, Bill Miller mengungkapkan bahwa cryptocurrency lebih menyerupai emas.

“Pasokan (Bitcoin) tumbuh dua persen setahun sementara permintaan tumbuh lebih cepat. Hanya itu yang perlu Anda ketahui, dan itu berarti nilainya semakin tinggi,” ungkap Miller.

Dia juga berpendapat bahwa Bitcoin sudah saatnya menjadi arus utama dalam sistem moneter. Miller juga menambahkan bahwa volatilitas uang kripto merupakan risiko yang harus ditanggung para pemilik Bitcoin cs. Miller menyebut Bitcoin lebih “seperti emas digital.”

Uang Kripto Mulai Diterima Secara Luas

Seiring berjalannya waktu, cryptocurrency mulai diterima oleh sejumlah instansi keuangan, perusahaan raksasa maupun klub olah raga. Sebut saja dua raksasa bank besar AS, Goldman Sachs dan Morgan Stanley yang mulai menawarkan investasi bitcoin kepada nasabahnya. PayPal, Visa dan MasterCard juga telah menerima transaksi uang kripto.

Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan mobil listrik Tesla secara terang-terangan mengungkapkan bahwa pihaknya menerima pembelian mobil Tesla dengan menggunakan Bitcoin.

Sejumlah klub olahraga juga mulai memperkenankan pembayaran uang kripto kepada para pemainnya. Salah satunya adalah klub sepak bola Liga Inggris, Southampton membayar bonus tahunan pemain dengan menggunakan Bitcoin, seperti yang dilansir dari Bitcoin Magazine.

Klub Liga Inggris yang lain, Watford malah mencantumkan simbol Bitcoin (BTC) di jersey-nya. Sebelumnya, pada Juni 2019 lalu, klub sepak bola Liga Portugal, Benfica juga menjadi klub sepak bola pertama yang menerima pembayaran dengan menggunakan Bitcoin dan Ethereum.