Bagikan:

JAKARTA – Permintaan akan mobil listrik semakin meninggi, mengingat konsumsi bahan bakar fosil yang semakin menipis. Oleh sebab itu, berbagai negara berupaya untuk memproduksi mobil listrik masa depan.

Sampai saat ini Eropa dan China merupakan produsen mobil listrik terbesar dunia. Meski mobil listrik masih banyak yang belum mengaspal di berbagai negara besar seperti Rusia, Amerika Selatan dan Afrika, sebagaimana yang dilansir dari Reuters, pada Kamis 22 April.

Sepanjang tahun 2020, mobil listrik yang terjual di Eropa lebih banyak daripada di negeri Tirai Bambu. Padahal keduanya mempunyai pangsa pasar lebih dari 70 persen. Sebanyak 1 juta mobil listrik berjenis hybrid dan plug-in telah terjual pada 2020 lalu.

Dalam sebuah riset mengungkapkan bahwa pada tahun lalu telah terjual sekitar 4,2 juta mobil listrik buatan China, 3,2 juta mobil listrik buatan Eropa, dan hanya 1,7 juta mobil listrik buatan Amerika Serikat.

Meskipun dunia sedang melanda dunia, penjualan mobil listrik terus berlangsung. Malah mengalami peningkatan di pasar global. Namun, di pasar AS sendiri penjualan mobil listrik malah menurun hingga 6 persen.

Mobil yang menggunakan baterai elektrik telah terjual di China sekitar 80 persen, di AS sekitar 79 persen dan di Eropa sebanyak 54 persen. Ke depannya penjualan mobil listrik kemungkinan akan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Di Eropa sendiri kebanyakan mobil listrik masih berjenis hybrida plug-in. Negara Eropa yang paling berminat tinggi pada mobil listrk adalah Norwegia. Mobil listrik di negara tersebut berhasil terjual sebanyak 105 ribu unit dari total mobil listrik yang dijual sebanyak 433.609 juta unit.

Di Rusia sendiri mobil listrik hanya terjual sebanyak 1.760 unit. Jumlah penjualan ini berbanding terbalik dengan jumlah penduduknya yang banyak.