JAKARTA – Project Liberty, lembaga nirlaba internasional milik miliarder Frank McCourt, berencana membeli aset TikTok yang ada di AS. Mereka telah mengajukan penawaran resmi ke ByteDance pada 9 Januari.
Sebenarnya, rencana untuk membeli TikTok ini sudah diungkapkan Frank sejak Mei tahun lalu, tak lama setelah TikTok dan ByteDance mengajukan gugatan untuk memblokir aturan pemerintah AS. Namun, saat itu Frank mengatakan bahwa ia hanya membeli jika platformnya dijual.
Mantan pemilik Los Angeles Dodgers itu ingin membangun konsorsium untuk bisnis TikTok. Frank pun mengaku bahwa ia tidak tertarik dengan algoritma yang mendasari TikTok, tetapi miliarder itu tertarik untuk membangun web alternatif yang bebas dikontrol penggunanya.
Hingga saat ini, TikTok masih tetap dengan pendiriannya. Mereka tidak ingin berpisah dari induk perusahaannya yang berada di China. Bahkan, TikTok terang-terangan mendukung Presiden Terpilih Donald Trump dan meminta perlindungan dari mantan presiden tersebut.
Meski tidak ada niatan untuk berpisah dari ByteDance, Frank tampaknya tetap ingin membeli platform distribusi video itu. Tidak dijelaskan berapa nilai proposal yang diajukan Frank, tetapi nilainya diperkirakan cukup untuk menyelesaikan kesepakatan.
BACA JUGA:
Pasalnya, proposal ini mencakup pernyataan minat dari para investor, termasuk dana ekuitas swasta besar, kantor keluarga, hingga individu dengan kekayaan bersih tertinggi. Nominal yang diajukan juga menyertai pembiayaan utang kepada salah satu bank terbesar di AS.
"Dengan menjaga platform ini tetap aktif tanpa bergantung pada algoritma TikTok saat ini dan menghindari larangan, jutaan warga Amerika dapat terus menikmati platform ini," kata Frank dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Frank berusaha meyakinkan bahwa menjual TikTok di AS kepadanya merupakan opsi terbaik. Miliarder itu pun mengatakan bahwa pihaknya, "berharap dapat bekerja sama dengan ByteDance, Presiden terpilih Trump, dan pemerintahan mendatang."