Bagikan:

JAKARTA – Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan memperluas kapasitas cloud Azure dan Artificial Intelligence (AI) di India. Rencana ini disampaikan langsung oleh CEO Microsoft, Satya Nadella, pada Selasa, 7 Januari.

Nadella mengungkapkan bahwa perusahaannya akan berinvestasi senilai 3 miliar dolar AS (Rp48 triliun) selama dua tahun. Investasi ini tidak hanya fokus pada pengembangan teknologinya, tetapi juga meningkatkan keterampilan masyarakat India di bidang AI.

Ini merupakan investasi terbesar yang pernah diterima masyarakat India. Investasi ini merupakan langkah yang sangat besar bagi pertumbuhan teknologi, terlebih lagi India merupakan pasar utama bagi raksasa teknologi asal Amerika Serikat.

Microsoft bukan satu-satunya perusahaan yang berinvestasi secara besar-besaran di India. NVIDIA dan AMD juga memiliki rencana serupa. Bahkan, CEO AMD, Lisa Su, sudah mengunjungi India selama beberapa bulan terakhir dan menjanjikan investasi besar. 

Sebagai pasar utama bagi teknologi, Microsoft merasa bahwa India memiliki potensi dan bakat yang sangat besar. Pandangan ini muncul karena keterlibatan masyarakat India yang sangat tinggi di GitHub Copilot, alat berbasis AI generatif untuk para pengembang. 

"India adalah (komunitas pengembang di GitHub) terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Bahkan, India diproyeksikan menjadi yang terbesar pada tahun 2028," kata Nadella, dikutip melalui Reuters. "Kami juga memiliki kontribusi dari proyek AI India yang berada di peringkat kedua setelah Amerika Serikat."

Melihat keadaan ini, Microsoft terpacu untuk melatih 10 juta talenta digital dalam bidang AI di India pada tahun 2030. Target ini mungkin tidak akan sulit tercapai karena Microsoft telah meningkatkan keterampilan 2,4 juta orang pada tahun lalu. 

Investasi sebesar Rp48 triliun ini merupakan dana tambahan yang baru direncanakan Microsoft akhir-akhir ini. Dengan begitu, dana ini berada di luar rencana Microsoft dalam menginvestasikan 80 miliar dolar AS (Rp1,2 kuadriliun) pada pusat data yang mendukung AI di tahun fiskal 2025.