JAKARTA - Google mengungkapkan bagaimana teknologi AI dipadukan secara mendalam ke inti operasi bisnis ritel dan kemudian dikembangkan dalam skala besar ke seluruh sistem perusahaan, pada tahun 2025.
Menurut Managing Director, Southeast Asia, Google Cloud, Mark Micallef, AI generatif akan membantu peritel mengatasi tantangan seperti meningkatnya biaya, ketidakstabilan rantai pasokan, tekanan harga, dan tingginya pergantian karyawan.
Untuk itu, Micallef mengungkap empat tren utama yang akan membentuk adopsi AI di bidang retail, di antaranya adalah:
AI Multimodal
Dengan AI Multimodal, peritel mampu menganalisis data tidak terstruktur seperti deskripsi produk, gambar, dan ulasan pelanggan untuk mengoptimalkan inventaris dan pemasaran.
Sehingga memberikan peritel kemampuan untuk mengekstrak informasi yang bisa ditindaklanjuti dari data serta mendorong efisiensi dan pada akhirnya akan memengaruhi laba bersih yang diperoleh.
Penelusuran Intuitif
Kemampuan penelusuran intuitif yang didukung AI generatif akan mentransformasi cara pelanggan menemukan produk, baik secara online maupun di toko fisik.
Dengan demikian, pelanggan dapat menemukan produk melalui antarmuka percakapan yang mirip interaksi manusia, baik di toko online maupun fisik.
BACA JUGA:
Agen AI Percakapan
Agen ini akan berfungsi sebagai brand ambassador digital, membantu proses pembelian, menjawab pertanyaan, dan bahkan menawarkan rekomendasi gaya atau produk.
“Sistem ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan tetapi juga membuka peluang pertumbuhan pendapatan baru,” jelas Micallef lebih lanjut.
Moderasi Konten dan Keamanan
Terakhir, peritel akan lebih memanfaatkan AI untuk moderasi konten, deteksi penipuan, dan pengawasan keamanan, menciptakan lingkungan belanja yang lebih aman.
“Selain moderasi konten, AI juga akan berperan penting dalam pencegahan pencurian, deteksi penipuan, dan keselamatan di tempat kerja,” tandasnya.