Bagikan:

JAKARTA - Memasuki tahun 2025, dunia kecantikan terus berkembang dengan tren baru yang mengintegrasikan teknologi canggih, pendekatan holistik, dan kesadaran akan keunikan individu. 

Dermatolog, dr. Arini Widodo, SM, SpDVE, mengatakan, tren kecantikan 2025 menunjukkan perpaduan teknologi canggih seperti AI (artificial intelligence), dengan pendekatan holistik yang memerhatikan keunikan individu dan kesehatan kulit secara keseluruhan. 

Kemudian dia juga menyebut kalau pencegahan penuaan hingga gender-inclusive beauty bakal membawa sejumlah perubahan dari industri kecantikan yang seiring waktu semakin inklusif dan personal. 

“Saya rasa kecantikan itu adalah tentang menjadi versi terbaik dari diri sendiri," jelasnya dalam re-opening Dermalogia Gading Serpong, Tangerang, Banten, baru-baru ini. 

Tren kecantikan 2025

dr Arini menjelaskan prediksi tren kecantikan 2025
dr Arini (kiri) menjelaskan prediksi tren kecantikan 2025 (Dinno/VOI)

Tren kecantikan di 2025 menunjukkan kecantikan bukan lagi soal perawatan yang tiba-tiba viral lalu ramai dilakukan orang-orang, tetapi tentang menemukan dan merayakan versi terbaik dari diri sendiri.

Dengan dukungan teknologi seperti AI, pendekatan preventif, dan fokus pada personalisasi, kecantikan tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih bermakna. Berikut prediksi tren kecantikan di 2025 seperti yang diungkapkan dr. Arini.

1. Artificial Intelligence (AI) dalam industri kecantikan

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) mulai diterapkan dalam industri kecantikan sejak beberapa tahun terakhir. Namun, integrasi ini akan semakin mendalam pada 2025.

Misalnya saja sejumlah perawatan kecantikan berbasis AI untuk menganalisis kondisi kulit. AI memungkinkan perangkat untuk mengenali kondisi kulit secara detail, memberikan analisis yang akurat tentang kebutuhan kulit setiap individu. 

"Teknologi ini juga mendukung penggunaan kosmetik yang lebih sesuai dengan jenis dan kondisi kulit pengguna," jelasnya.

Kemudian, AI tidak hanya digunakan di tingkat klinis tetapi juga dalam pengolahan data, penelitian klinis, dan analisis perilaku pelanggan. Dengan integrasi yang semakin luas, AI dapat mempercepat inovasi dan pengembangan produk kecantikan.

Klinik kecantikan menggunakan AI untuk memberikan layanan yang sangat personal, termasuk dalam menentukan dosis perawatan. Hasilnya lebih efisien dan berdampak signifikan, menjadikan perawatan lebih sesuai dengan kebutuhan individu.

"Tetapi tetap saja, dalam penggunaannya harus ada panduan dari dokter kulit agar hasilnya bisa dipersonalisasi dan sesuai kebutuhan," papar dia.

2. Preventive aging yang fokus pada pencegahan penuaan

Penuaan kini tidak lagi hanya dilihat sebagai proses yang harus diperbaiki tetapi juga dicegah sejak dini. Penerapan gaya hidup sehat dan perawatan preventif akan menjadi prioritas, membantu memperlambat proses penuaan secara alami.

3. Skincare yang lebih personal

Di tahun depan, produk skincare semakin mengarah pada rencana yang disesuaikan secara personal, termasuk melalui penggunaan nutrikosmetik, yaitu suplemen yang mendukung kesehatan kulit dari dalam.

Menurut Dr. Arini, suplemen sering kali lebih efektif daripada skincare yang diaplikasikan langsung ke kulit karena kulit memiliki barrier alami yang membatasi penyerapan bahan asing.

4. Gender-inclusive beauty

Kesadaran akan inklusivitas gender dalam kecantikan juga meningkat. Dalam hal ini, akan lebih sedikit batasan perawatan kulit itu hanya mengacu atau dikhususkan bagi perempuan. 

Di tahun depan, laki-laki juga memiliki kebutuhan perawatan kulit yang spesifik, termasuk mengatasi masalah kulit seperti jerawat atau penuaan. Industri kecantikan mulai memperhatikan kebutuhan ini dengan lebih serius.

5. Kecantikan alami

Tren kecantikan di tahun 2025 akan menekankan pada otentisitas dan keunikan individu. Standar kecantikan tidak lagi terfokus pada fitur tertentu seperti hidung kecil atau rahang lancip. 

Sebaliknya, kecantikan alami dan keunikan setiap individu akan lebih dihargai. Lanjut dr. Arini, pendekatan ini mendorong individu untuk menonjolkan kelebihan yang dimiliki, misalnya mempertegas bentuk mata atau warna kulit, tanpa harus mengubah diri sepenuhnya.

6. Perawatan kulit dengan bahan alami

Selain otentisitas, berbagai gerakan yang mendorong kecantikan berbasis bahan alami terus berkembang. Penggunaan bahan-bahan alami dalam produk dan pendekatan yang lebih sadar lingkungan menjadi bagian dari gaya hidup modern.