JAKARTA - Kemajuan teknologi terus mendefinisikan ulang strategi pemasaran dan pengalaman pelanggan bagi brand di Asia Pasifik dan Jepang.
Menurut Twilio, tahun 2025 akan menjadi era di mana teknologi seperti AI dan protokol komunikasi baru memainkan peran penting dalam hiper-personalisasi sekaligus membangun kepercayaan konsumen.
Menurut Laporan Preferensi Konsumen Twilio tahun 2024, 56 persen konsumen di Asia Pasifik mengatakan bahwa mereka tidak akan membeli produk dari brand yang tidak mereka percayai.
Di tengah meningkatnya ketidakpercayaan konsumen, Twilio menyebutkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) akan menjadi pendorong utama untuk memahami preferensi pelanggan secara prediktif.
Dengan AI, brand hanya bisa menduga-duga keinginan konsumen, tetapi juga menyempurnakan rekomendasi bagi konsumen, dan meningkatkan komunikasi yang pada akhirnya akan memperkuat interaksi antara brand dan pelanggan.
BACA JUGA:
Selain itu, pendekatan tradisional seperti diskon kini juga telah digantikan dengan strategi berbasis personalisasi yang didukung data.
“Brand akan menggunakan data tidak hanya untuk menciptakan momen yang bermakna bagi pelanggan tetapi juga untuk menghilangkan hambatan dalam perjalanan konsumen, termasuk untuk menyederhanakan proses pembayaran dan penukaran hadiah,” kata Ben Chamlet, Direktur Senior Solutions Engineering untuk APJ di Twilio.