Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meresmikan AI Center dan Data Center Universitas Brawijaya (UB), yang menjadi salah satu pusat kecerdasan buatan pertama di lingkungan universitas di Indonesia. 

Peresmian ini menandai langkah strategis UB dalam memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung pembangunan nasional, khususnya di bidang ketahanan pangan.

Melalui peresmian AI Center ini, Meutya mengapresiasi inisiatif UB yang cepat merespons perkembangan teknologi AI di Tanah Air. Ia juga berharap, ini bisa menjadi pusat inovasi AI di Indonesia. 

“Fasilitas AI Center UB diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani dan peternak di seluruh Indonesia,” kata Meutya dalam siaran resminya dikutip Senin, 6 Januari. 

AI bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan, sehingga membantu kita mencapai target swasembada pangan. 

Meutya juga menyatakan komitmen kementeriannya dalam mendukung perguruan tinggi yang aktif menghadapi tantangan era AI. 

“Kami bangga dan akan terus memberikan dukungan kepada universitas yang menjadi mitra strategis pemerintah. Kolaborasi ini sangat penting untuk mempersiapkan Indonesia di era kecerdasan buatan,” tambahnya.

AI Center UB dilengkapi dengan fasilitas teknologi terkini yang memungkinkan penelitian dan pengembangan aplikasi AI di berbagai sektor, termasuk pertanian, peternakan, dan kesehatan. Inisiatif ini sejalan dengan agenda nasional dalam memperkuat ketahanan digital dan meningkatkan daya saing Indonesia di era global.

Dengan peresmian AI Center ini, UB tidak hanya memperkokoh posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan, tetapi juga mengambil peran strategis dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi di era kecerdasan buatan.