Bagikan:

JAKARTA - Twilio berbagi pandangan terkait sejumlah tren yang diperkirakan akan memengaruhi strategi brand-brand Indonesia dalam mengelola data dan interaksi dengan pelanggan di tahun 2024. 

Fokus pada peningkatan literasi dan edukasi tentang privasi data konsumen, penerapan satu strategi data untuk seluruh lini organisasi, serta pendekatan baru seperti minimalisasi data merupakan sejumlah tren yang menjadi perhatian Twilio.

Di kawasan Asia Pasifik, literasi data di kalangan karyawan dan edukasi privasi data konsumen akan menjadi landasan yang menentukan arah perkembangan bisnis yang semakin mengandalkan data. 

Twilio melihat, penerapan UU Perlindungan Data Pribadi akan mendorong peningkatan transparansi terkait pengumpulan, penggunaan, dan berbagi data, dan secara umum akan mensyaratkan pelaku usaha di Indonesia untuk menjadi lebih bertanggung jawab. 

Dengan demikian, bisnis diharapkan bisa bersikap lebih proaktif dalam melakukan edukasi terkait privasi data konsumen, termasuk dengan cara menyampaikan informasi terkait privasi.

Lebih lanjut, Twilio juga menemukan bahwa perdebatan antara kelompok yang mengusung prinsip minimalisasi data dan yang meyakini kekuatan maksimalisasi data akan meramaikan diskusi di antara pimpinan perusahaan. 

“Di tengah kekhawatiran terkait privasi data dan pembobolan data, kita akan melihat banyak organisasi bisnis memilih strategi minimalisasi data guna mengurangi risiko dan juga sebagai upaya mematuhi standar privasi data,” lanjut perusahaan. 

Di sisi lain, membatasi pengumpulan data hanya pada data yang penting untuk tujuan bisnis yang spesifik, alih-alih mengumpulkan data dalam jumlah besar, mungkin akan menghambat efektivitas dan perkembangan strategi yang berbasis AI. 

“Karena itu, pada  tahun 2024, organisasi bisnis akan fokus mencari jalan tengah guna memastikan keseimbangan optimal antara penggunaan, privasi, dan keamanan data,” pungkasnya.