JAKARTA – SpaceX, perusahaan antariksa swasta, kembali meluncurkan roket Falcon 9 pada pagi tadi sekitar pukul 08.28 WIB. Roket ini lepas landas dengan membawa satelit milik perusahaan Uni Emirat Arab.
Ini merupakan peluncuran pertama bagian Falcon 9 di tahun 2025. Roket ini terakhir kali digunakan pada 31 Desember lalu untuk mengirimkan puluhan satelit Starlink. Seperti biasanya, Falcon 9 diluncurkan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida.
Pada peluncuran kali ini, Falcon 9 mengantarkan satelit Thuraya 4 ke orbit geosinkron. Satelit ini dikembangkan oleh Space42, perusahaan layanan satelit dan antariksa yang berkantor pusat di Uni Emirat Arab.
Setelah diluncurkan, satelit ini akan menyediakan layanan komunikasi untuk para pelanggan secara komersial dan untuk pemerintah. Beberapa negara yang bisa mengakses layanan ini adalah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika
BACA JUGA:
Peluncuran Falcon 9 berjalan dengan lancar. Sekitar delapan menit setelah lepas landas, booster roket tersebut berhasil kembali ke Bumi dan mendarat di atas pesawat nirawak bernama A Shortfall of Gravitas yang berada di lepas pantai Samudra Atlantik.
Sekitar 35 menit setelah peluncuran, satelit Thuraya 4 akhirnya terpisah dari tahap kedua roket dan ditempatkan di orbit transfer geostasioner. Secara perlahan, satelit ini akan naik ke orbit geosinkron.
Misi Thuraya 4 menjadi penerbangan roket Falcon 9 yang ke-418 setelah beberapa tahun digunakan. Misi ini juga menjadi penerbangan dan pemulihan ke-20 untuk booster tahap atas Falcon 9. Ke depannya, SpaceX akan lebih sering menggunakan roket tersebut.