Bagikan:

JAKARTA - SpaceX terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam program roket Starship, dengan peluncuran terbaru yang mengindikasikan kesiapan kendaraan ini untuk digunakan secara luas. COO SpaceX, Gwynne Shotwell, menyatakan bahwa Falcon dan Dragon mungkin akan pensiun dalam waktu kurang dari satu dekade, tepatnya sekitar tahun 2030.

Dalam konferensi investasi Baron di New York, Shotwell mengungkapkan ambisi besar SpaceX terkait Starship. “Kami ingin menerbangkannya lebih sering,” ungkapnya, menyusul persetujuan dari FAA untuk meningkatkan frekuensi peluncuran hingga 25 kali per tahun.

Shotwell juga mencatat keberhasilan Falcon dengan lebih dari 400 peluncuran sejauh ini, namun ia optimistis bahwa Starship dapat mencapai angka serupa dalam empat tahun ke depan. “Kami tidak akan terkejut jika meluncurkan 400 misi Starship dalam empat tahun mendatang,” tambahnya.

NASA diperkirakan akan memulai peluncuran dua mingguan dengan Starship pada 2025, seiring peningkatan jadwal penerbangan. Peluncuran keenam Starship baru-baru ini mencatat waktu tercepat antara dua misi, meski peluncuran berikutnya (Flight 7) dijadwalkan Januari 2025 karena pengujian tambahan dan pembaruan lisensi dari FAA.

Meski Starship memiliki potensi besar, beberapa tantangan, seperti isu lingkungan, tetap ada. Namun, dukungan dari pemerintah, khususnya Presiden Donald Trump, yang mendapatkan dukungan finansial dari Elon Musk dalam kampanyenya, diyakini dapat meminimalkan hambatan ini.

“Starship akan membuat Falcon 9 dan kapsul Dragon menjadi usang,” kata Shotwell. Ia menjelaskan bahwa Falcon dan Dragon masih akan dioperasikan selama 6-8 tahun ke depan, tetapi Starship diproyeksikan menjadi pilihan utama untuk misi-misi SpaceX di masa depan.

Pengurangan Biaya dan Dominasi Pasar

Dengan sifatnya yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, Starship menawarkan biaya peluncuran yang jauh lebih rendah dibandingkan roket-roket lain di dunia, termasuk roket berdaya angkat sedang maupun berat. Hal ini membuatnya menarik bagi peluncuran komersial, terutama jika tingkat peluncuran Starship dapat menyamai Falcon 9.

SpaceX juga berencana memindahkan sebagian besar misi Starlink ke Starship, mengingat misi ini menjadi penyumbang terbesar frekuensi peluncuran Falcon 9. Langkah ini tidak hanya mempercepat adopsi Starship, tetapi juga mengukuhkan dominasi SpaceX di industri peluncuran luar angkasa.

Dengan efisiensi biaya dan kapasitas besar, Starship memiliki potensi untuk merevolusi industri antariksa dan menjadikannya kendaraan peluncuran utama di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.