Bagikan:

JAKARTA - MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak yang dipimpin oleh Michael Saylor, kembali membeli Bitcoin sebanyak 2.138 BTC. Jumlah tersebut bernilai sekitar 209 juta dolar AS (Rp3,385 triliun). Tercatat MicroStrategy membeli BTC pada 30 Desember kemarin. 

Perusahaan software intelijen bisnis itu membeli Bitcoin di harga rata-rata 97.837 dolar AS (Rp1,584 miliar) per Bitcoin. Dengan begitu, total Bitcoin milik perusahaan bertambah menjadi 446.400 BTC. Sebagian besar diperoleh dengan total investasi sekitar 27,9 miliar dolar AS (Rp451,98 triliun) dengan rata-rata harga di level 62.428 dolar AS (Rp1,011 miliar) per Bitcoin.

Langkah agresif MicroStrategy dalam mengakumulasi Bitcoin telah menjadikannya sebagai salah satu pemegang BTC terbesar di antara perusahaan publik. Menurut data dari CoinGecko, total kepemilikan Bitcoin oleh perusahaan publik mencapai 554.727 BTC, dengan dominasi sekitar 2,80% dari total suplai Bitcoin.  Dengan demikian, MicroStrategy memegang porsi signifikan dari jumlah tersebut.

Namun, strategi ini tidak lepas dari risiko. Harga saham MicroStrategy (MSTR) menunjukkan volatilitas yang sejalan dengan pergerakan harga Bitcoin. Pada perdagangan terbaru, saham MSTR ditutup pada 302,96 dolar AS (Rp4,907,952), turun 8,34% dari penutupan sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap fluktuasi nilai Bitcoin dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Meskipun demikian, Michael Saylor tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin. Ia percaya bahwa aset digital ini akan terus memberikan imbal hasil yang menarik bagi perusahaan. MicroStrategy melaporkan BTC yield sebesar 47,8% quarter-to-date (QTD) dan 74,1% year-to-date (YTD), menunjukkan kinerja positif dari investasi mereka dalam Bitcoin. 

Ke depannya, MicroStrategy berencana untuk terus menambah kepemilikan Bitcoin mereka. Perusahaan telah mengumumkan rencana untuk mengumpulkan dana hingga 21 miliar dolar AS melalui penjualan saham dan sekuritas lainnya guna mendanai pembelian Bitcoin lebih lanjut.