JAKARTA – Wahana Surya Parker yang berada di antariksa berada dalam kondisi yang baik dan beroperasi secara normal, menurut laporan NASA. Oleh karena itu, wahana ini mulai mendekatkan diri ke Matahari.
Sejak 24 Desember lalu, tepatnya pada Malam Natal, wahana antariksa tersebut terbang sejauh 6,1 juta kilometer dari permukaan Matahari. NASA mengatakan bahwa selama Parker mendekati Matahari, kontak dengan tim di darat akan terputus selama beberapa hari.
Meski terputus, Parker akan terus merekam data yang dibutuhkan para ilmuwan. Wahana ini akan kembali mengirimkan sinyal suara pada Jumat, 27 Desember. Hingga saat ini, NASA belum mengungkapkan apakah wahana tersebut sudah memberikan sinyal terbaru.
"Ini adalah salah satu contoh misi berani NASA," kata Arik Posner, Ilmuwan Program Wahana Surya Parker beberapa waktu lalu. "Kami tidak sabar untuk menerima pembaruan status pertama dari wahana antariksa itu dan mulai menerima data sains."
BACA JUGA:
Parker merupakan wahana antariksa pertama yang berani mendekatkan diri ke Matahari. Wahana yang menjadi bagian dari program Living With a Star milik NASA ini memang dirancang untuk mengeksplorasi aspek-aspek sistem Matahari dengan Bumi.
Matahari sulit untuk diamati dalam jarak yang sangat dekat karena bintang ini sangat panas dan mengeluarkan radiasi yang cukup tinggi. Tidak banyak wahana yang mampu bertahan di dekat Matahari, tetapi Parker akan mematahkan stigma tersebut.
"Tidak ada objek buatan manusia yang pernah melintas sedekat ini dengan bintang. Jadi, Parker benar-benar akan mengirimkan data dari wilayah yang belum dipetakan," kata Nick Pinkine, Manajer Operasi Misi Wahana Surya Parker. "Kami sangat gembira mendengar kabar dari wahana antariksa itu saat kembali mengitari Matahari."