JAKARTA - BONK, salah satu token kripto yang mencuri perhatian di penghujung tahun ini, tengah menggelar kampanye ambisius bertajuk "BURNmas." Kampanye ini bertujuan membakar 1 triliun token sebelum 24 Desember. Program pembakaran token ini diharapkan dapat mendongkrak nilai token BONK hingga 0,11 dolar AS (Rp1.782).
Target tersebut mengindikasikan kenaikan harga yang luar biasa sebesar 328.000% dari nilai saat ini, yaitu 0,00003128 dolar AS (Rp0,506).
Langkah besar ini menjadi sorotan setelah BONK diumumkan masuk dalam daftar token yang diperdagangkan di platform Robinhood. Pengumuman tersebut langsung memicu lonjakan harga hingga 30% hanya dalam satu hari, mencerminkan antusiasme investor terhadap masa depan token ini.
Kampanye BURNmas sendiri dimulai sejak 15 November, dan hingga saat ini, lebih dari 810 miliar token telah berhasil dibakar, mendekati target akhir sebanyak 1 triliun token.
BACA JUGA:
Konsep token burn atau pembakaran token bertujuan untuk mengurangi pasokan total, menciptakan kelangkaan, dan meningkatkan nilai token di pasar. Dalam kampanye ini, komunitas BONK didorong untuk berpartisipasi melalui berbagai cara, termasuk menggunakan tagar #LetsBONK di media sosial. Setiap unggahan dengan tagar tersebut akan menyumbangkan 100.000 token ke dalam total pembakaran.
Selain aspek ekonomi, kampanye ini juga menonjolkan kekuatan komunitas global pendukung BONK. Kerja sama yang terjalin menunjukkan dedikasi tinggi untuk mendukung ekosistem token tersebut. Para pendukung berharap bahwa langkah ini tidak hanya meningkatkan harga, tetapi juga memperkuat posisi BONK di pasar kripto yang semakin kompetitif.
Namun, meski sempat mengalami kenaikan harga signifikan, nilai BONK kembali sedikit terkoreksi. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga terakhir token ini berada di angka 0,00003128 dolar AS (Rp0,506). Di sisi lain, meski potensi keuntungan besar terbuka, risiko dalam investasi memecoin tetap tinggi, terutama pada proyek yang masih berkembang seperti BONK.