JAKARTA - Moo Deng (MOODENG), memecoin yang dikembangkan di jaringan Solana yang terinspirasi dari bayi kuda nil di kebun binatang Thailand, sempat bikin geger komunitas kripto setelah bursa kripto Coinbase mengumumkan akan memperdagangkan token tersebut. Pasca pengumuman Coinbase pada awal Desember 2024, harga MOODENG melesat hingga 90% dalam sehari, mencapai harga 0,65 dolar AS (Rp10.400).
Informasi saja, nama Moo Deng sendiri berasal dari seekor bayi kuda nil yang lahir di kebun binatang Khao Kheow Open Zoo, Thailand. Dalam waktu singkat, bayi kuda nil ini menjadi viral di media sosial, bahkan "meramal" hasil Pemilu AS 2024, yang sempat membuatnya semakin tenar. Kejadian ini pun menginspirasi pembuatan memecoin MOODENG, yang kini menarik minat para spekulan di pasar kripto.
Namun, meskipun lonjakan harga yang tajam, MOODENG juga menghadapi permasalahan besar. Salah satunya adalah likuiditas yang terbatas, dengan hanya 81.000 dolar AS (Rp1,3 miliar) dalam kedalaman pasar di platform OKX. Hal ini menjadikan pergerakan harga sangat rentan terhadap fluktuasi besar, yang bisa membawa risiko bagi para investor yang ingin melakukan transaksi dalam jumlah besar.
BACA JUGA:
Sebagai tren memecoin, MOODENG bukan satu-satunya token yang mencatatkan lonjakan harga setelah diumumkan masuk di Coinbase. Memecoin Gigachad (GIGA) juga mengalami lonjakan sebesar 51% setelah mendapatkan dukungan dari bursa kripto terbesar di dunia tersebut.
Namun, meskipun ada potensi keuntungan cepat, para ahli mengingatkan untuk berhati-hati karena memecoin seperti MOODENG sering kali sangat spekulatif dan tidak memiliki nilai intrinsik yang jelas.
Bagi banyak orang, MOODENG menjadi contoh menarik tentang bagaimana tren internet dan budaya pop bisa diubah menjadi aset digital yang bernilai. Meskipun begitu, investor harus siap menghadapi volatilitas pasar yang tinggi.