JAKARTA - Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, kembali menunjukkan dedikasinya terhadap kegiatan filantropis dengan menjual sejumlah memecoin yang dimilikinya. Dalam kurun waktu 24 jam, Buterin berhasil mengumpulkan lebih dari 2 juta Dolar AS atau sekitar Rp31 miliar dari penjualan berbagai memecoin. Seperti kebiasaan sebelumnya, sebagian besar hasil penjualan ini diperkirakan akan didonasikan untuk kegiatan amal.
Pada tanggal 13 Oktober 2024, Buterin melakukan serangkaian penjualan memecoin yang ada di portofolionya, menghasilkan 651,67 ETH yang setara dengan 1,61 juta Dolar AS (Rp25 miliar). Transaksi ini merupakan kelanjutan dari penjualan sebelumnya yang mencapai 257,1 ETH atau sekitar 636.000 Dolar AS (Rp9,8 miliar), sehingga total ETH yang terkumpul dalam 24 jam tersebut mencapai 908,77 ETH (sekitar 2,24 juta Dolar AS atau Rp34 miliar).
Dikutip dari Beincrypto, menurut laporan dari Lookonchain, transaksi tersebut termasuk penjualan 10 miliar token Moodeng yang menghasilkan 395,96 ETH (976.000 Dolar AS atau Rp15 miliar) dan 200.000 token MSTR2100 yang setara dengan 93,23 ETH (231.000 Dolar AS atau Rp3,5 miliar). Selain itu, Buterin juga menjual 500 juta token E-Bull untuk 73,79 ETH (182.000 Dolar AS atau Rp2,8 miliar), 15 juta token Popcat yang menghasilkan 27,11 ETH (67.000 Dolar AS atau Rp1 miliar), dan 20 miliar token Milo yang bernilai 20,75 ETH (51.000 Dolar AS atau Rp793 juta).
BACA JUGA:
Buterin bukan pertama kali menggunakan hasil dari penjualan memecoin untuk kegiatan amal. Dalam sembilan hari terakhir, ia berhasil mengumpulkan 1.101 ETH atau sekitar 2,78 juta Dolar AS (Rp43,2 miliar) dari penjualan memecoin, dan sudah menyumbangkan 360,16 ETH (senilai 884.000 Dolar AS atau Rp13,7 miliar) ke berbagai organisasi amal. Langkah ini sejalan dengan komitmen Buterin yang telah menyatakan bahwa ia akan terus menyumbangkan hasil dari memecoin ke lembaga-lembaga yang membutuhkan.
Selain itu, Buterin juga memberikan apresiasi kepada proyek memecoin yang berkontribusi untuk tujuan sosial. Pada 7 Oktober, ia menyarankan agar proyek-proyek tersebut langsung berdonasi atau membentuk decentralized autonomous organizations (DAO) untuk mengelola sumbangan secara lebih transparan.
Memecoin sering kali dipandang sebagai investasi spekulatif dengan volatilitas tinggi, namun Buterin berusaha membuktikan bahwa mereka juga dapat menjadi alat untuk memberikan dampak sosial positif. Dedikasinya dalam mendonasikan hasil dari memecoin menunjukkan bagaimana komunitas kripto dapat berperan lebih besar dalam kegiatan filantropis.