Kemenkominfo Gandeng Uni Eropa untuk Kembangkan Jaringan 5G di Indonesia
Pertemuan Menkominfo dengan perwakilan Uni Eropa (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pertemuan dengan perwakilan Uni Eropa di Indonesia untuk membahas teknologi 5G. Termasuk potensi kerja sama bilateral terkait teknologi dan komunikasi.

"Kami bicarakan banyak hal terkait hubungan bilateral Indonesia dengan Uni Eropa, berkaitan dengan sektor TIK," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate, dalam keterangan persnya, Rabu, 14 April.

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, Kominfo membahas mengenai rencana Indonesia untuk mengadopsi teknologi 5G di masa mendatang, termasuk tentang program, infrastruktur, dan konten lokal yang berkaitan dengan 5G.

Pembahasan seputar 5G tentu tidak lepas dari manajemen data dan perlindungan data, mengingat akan ada transmisi data yang lebih cepat ketika Indonesia sudah mengadopsi 5G.

Indonesia saat ini masih menantikan disahkannya Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP)--yang rancangannya sekarang masih dibahas oleh pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat.

Mengenai tata kelola data di era 5G nanti, menurut Johnny, pemerintah memastikan kepentingan bangsa dan negara serta manfaat bersama dengan mitra. Regulasi data pribadi di Indonesia merupakan referensi Indonesia ketika membuat RUU Pelindungan Data Pribadi.

"Kami meyakini proses di DPR bisa cepat agar hak masyarakat yang diatur dalam Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi bisa kita wujudkan sebelum kita memasuki era yang sangat terbuka, di mana era transmisi data yang begitu cepat, baik yang bergerak di dalam negeri maupun nanti yang melintasi batas negara," kata Johnny.

Indonesia memakai kebijakan teknologi netral pada semua spektrum frekuensi radio untuk jaringan seluler ketika mengadopsi 5G. Dengan kebijakan tersebut, operator seluler akan memiliki fleksibilitas untuk memasang jaringan 5G.

Sejak 2017 hingga 2020, pemerintah bersama operator seluler telah mengadakan uji coba jaringan 5G di dalam negeri sebanyak 12 kali, salah satunya saat Asian Games pada 2018.

Johnny saat memberikan keterangan kepada pers sempat menyinggung mengenai peluang kerja sama dengan Uni Eropa dalam bidang TIK, namun belum mengelaborasi lebih lanjut mengenai rencana tersebut.