JAKARTA - Hampir seminggu setelah OpenAI meluncurkan Model o1 tersedia untuk umum, hari ini giliran Google yang mengumumkan pratinjau model Gemini 2.0 generasi berikutnya.
Gemini 2.0 hadir satu tahun setelah Google memperkenalkan Gemini 1.0 pada Desember lalu. CEO Alphabet, Sundar Pichai mengatakan bahwa model pertama mereka menghasilkan kemajuan besar untuk memahami informasi melalui teks, video, gambar, audio, dan kode, serta memproses lebih banyak lagi.
“Dengan bangga kami memperkenalkan Gemini 2.0, model kami yang paling canggih sejauh ini. Dengan kemajuan baru dalam multimodalitas dan penggunaan alat asli, ini akan memungkinkan kami untuk membangun agen AI baru yang membawa kami lebih dekat ke visi kami tentang asisten universal,” tulis Pichai dalam blog resmi Google.
Dengan peluncuran ini, Google akan menghadirkan 2.0 ke tangan para pengembang dan penguji tepercaya hari ini, dan akan secepatnya menghadirkan model terbarunya ke produk mereka mulai dari Gemini dan Search.
Selain itu, Google juga akan meluncurkan fitur baru untuk pelanggan Gemini Advanced yang disebut Deep Research. Fitur ini memiliki penalaran tingkat lanjut dan kapabilitas konteks panjang untuk bertindak sebagai asisten penelitian, menjelajahi topik-topik yang kompleks, dan menyusun laporan atas nama Anda.
“Jika Gemini 1.0 adalah tentang mengatur dan memahami informasi, Gemini 2.0 adalah tentang membuatnya jauh lebih bermanfaat. Saya tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi di era berikutnya,” lanjutnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, CEO Google DeepMind, Demis Hassabis dan CTO Google DeepMind, Koray Kavukcuoglu, menegaskan bahwa Gemini 2.0 Flash tidak hanya mendukung masukan multimoda seperti gambar, video, dan audio saja.
Tapi, Gemini 2.0 Flash juga mendukung keluaran multimoda seperti gambar yang dibuat secara native yang dicampur dengan teks dan audio multibahasa text-to-speech (TTS) yang dapat diarahkan.
“Bahkan Flash juga dapat memanggil alat seperti Google Search, eksekusi kode, serta fungsi yang ditentukan pengguna pihak ketiga secara native,” pungkasnya.