JAKARTA – Krispy Kreme, jaringan toko donat terkenal, mengungkapkan bahwa aktivitas tidak sah pada sebagian sistem teknologi informasi mereka telah mengganggu beberapa operasi, termasuk layanan pemesanan online di Amerika Serikat.
Dalam pengajuan regulasi, perusahaan menyatakan telah menerima pemberitahuan tentang insiden ini pada 29 November dan segera memulai investigasi. Krispy Kreme saat ini bekerja sama dengan pakar keamanan siber eksternal untuk mengurangi dampak dari insiden tersebut.
"Biaya yang diperkirakan terkait dengan insiden ini, termasuk hilangnya pendapatan dari penjualan digital, kemungkinan besar akan berdampak material pada hasil operasional kami," ujar perusahaan itu.
BACA JUGA:
Meskipun layanan online terganggu, toko-toko Krispy Kreme di seluruh dunia tetap buka, dan pelanggan masih dapat melakukan pemesanan secara langsung di toko.
Berita tentang insiden ini membuat saham Krispy Kreme turun sekitar 2% dalam perdagangan pra-pasar. Perusahaan belum memberikan informasi lebih lanjut terkait seberapa luas dampak insiden ini atau kapan layanan online dapat kembali normal.