JAKARTA – Lazada, platform e-commerce asal Singapura, merilis laporan mengenai Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara. Laporan yang dibuat bersama Kantar ini dibagikan pada Jumat, 1 November.
Dalam laporan yang VOI terima, tercatat bahwa pengguna sangat mengandalkan AI yang tersedia di platform Lazada. 92 persen responden menggunakan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk, sedangkan 90 persen responden menggunakan AI untuk membuat ringkasan produk.
Sementara itu, 88 persen responden membuat keputusan pembelian berdasarkan konten dan rekomendasi produk yang dihasilkan AI. Persentase yang tinggi ini menunjukkan bahwa adopsi AI dapat meningkatkan pengalaman pengguna di industri e-commerce.
"Peluncuran laporan perdana kami menandakan momen penting untuk memahami peran AI yang membentuk masa depan e-commerce. Seiring dengan evolusi teknologi, ekspektasi konsumen pun ikut berevolusi," kata CEO Lazada Group James Dong.
James menambahkan bahwa AI memiliki potensi yang transformatif. Dengan adanya laporan ini, Lazada bisa mendapatkan wawasan baru di dunia bisnis dengan memanfaatkan teknologi canggih. Dengan begitu, pengalaman belanja bisa dirancang lebih personal, mulus, dan cerdas.
BACA JUGA:
"Kami berkomitmen untuk tetap berada di garis terdepan inovasi, memastikan AI mendorong efisiensi dan meningkatkan keterlibatan pelanggan di semua aspek. Ke depannya, kami akan terus berinvestasi dalam AI dan teknologi mutakhir untuk merevolusi ekosistem e-commerce," ungkap James.
Sejalan dengan laporan ini, Lazada meluncurkan AI Lazzie yang memanfaatkan AI generatif. Alat baru ini dipersonalisasi untuk menjadi asisten belanja dan melayani seluruh pelanggan setiap harinya dengan empat fitur unggulan, yaitu Pesan+, Mode Try-On, Deskripsi Produk Berbasis AI, dan Ulasan Cerdas Berbasis AI.
AI Lazzie merupakan chatbot e-commerce pertama yang didukung oleh ChatGPT dari OpenAI. Dengan menggunakan teknologi ini, AI Lazzie bisa memberikan saran dan rekomendasi produk yang dipersonalisasi dengan mempertimbangkan preferensi pembeli, riwayat pembelian, dan konteks pertanyaan.