Bagikan:

JAKARTA - Lazada merilis laporan berjudul “Adopsi Artificial Intelligence (AI) dalam eCommerce di Asia Tenggara” yang dikembangkan bersama Kantar, untuk memahami lebih dalam kebutuhan dan perilaku konsumen terhadap AI.

“Melalui kolaborasi riset dengan Kantar, Lazada berkomitmen untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan akan pengalaman belanja terbaik,” kata Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo pada Kamis, 7 November di Jakarta. 

Hasil riset Kantar ini menunjukkan bahwa 54% responden Indonesia memanfaatkan fitur AI untuk mendapatkan rekomendasi belanja yang lebih personal.  

Bahkan, sebanyak 53% pelanggan menilai penggunaan AI di dalam e-commerce seperti yang ada di fitur AI chatbot, pencarian produk dengan gambar, rekomendasi produk, dan analisis ulasan produk, bisa mempermudah proses belanja mereka. 

Laporan ini juga menunjukkan, lebih dari setengah (64%) responden Indonesia menggunakan chatbot lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. 

AI Expert & Co-Founder Feedloop.ai, Ajie Santika menjelaskan bahwa tingginya minat terhadap fitur AI di e-commerce ini didorong oleh kemampuan GenAI yang dapat menyederhanakan berbagai proses aplikasi ke dalam beberapa klik. 

“Selama ini kita sudah familiar dengan AI yang dapat melakukan sesuatu. Kini, perkembangan teknologi melahirkan GenAI untuk tidak hanya melakukan, tetapi juga membuat,” jelas Ajie. 

Menurutnya, GenAI dapat menganalisis kumpulan data yang sangat besar dan mempelajari polanya, lalu menghasilkan output yang baru. Teknologi ini juga dipercaya akan sangat membantu produktivitas karena dapat menyederhanakan proses. 

“Sebagai level yang lebih tinggi dari AI, GenAI memungkinkan proses yang lebih sederhana bagi pengguna untuk menemukan apa yang mereka cari hanya dengan beberapa kali “klik”, seperti pada fitur-fitur yang ditawarkan Lazada,” pungkasnya.