Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan bioteknologi Iambic Therapeutics mengumumkan terobosan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan meluncurkan model terbaru bernama "Enchant." Teknologi ini diklaim mampu mempercepat dan mengurangi biaya pengembangan obat.

Enchant menawarkan kemampuan prediksi yang lebih akurat sejak tahap awal pengembangan, sebuah langkah yang dapat mempermudah proses penciptaan obat baru. Langkah ini semakin memperkuat posisi Iambic dalam industri, terlebih dengan dukungan investasi dari raksasa teknologi Nvidia.

Model Enchant dilatih menggunakan sejumlah besar data praklinis, yakni data hasil uji laboratorium yang dilakukan sebelum obat diuji pada manusia. Berbeda dari model AI lainnya, Enchant dirancang untuk memprediksi bagaimana obat akan berinteraksi dengan tubuh manusia pada tahap awal.

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Iambic, Enchant mampu mencapai tingkat akurasi 0,74, lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya yang hanya mencapai akurasi 0,58. Hasil ini telah diverifikasi dengan mencocokkan hasil prediksi Enchant dengan data dunia nyata.

Menurut Fred Manby, salah satu pendiri sekaligus Chief Technology Officer Iambic, penggunaan Enchant dapat mengurangi separuh biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan obat, khususnya dengan kemampuan untuk memprediksi kemungkinan keberhasilan obat pada tahap awal.

"Biaya membawa sebuah produk ke pasar sering kali dikutip sekitar 2 miliar dolar AS (Rp31,4 triliun), dan banyak dari biaya tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat kegagalan pada tahap akhir," ujar Manby. "Jika Anda bisa meningkatkan 10% di setiap tahap pengembangan klinis, maka biaya bisa berkurang hingga setengahnya karena penghematan ini bersifat kumulatif."

Tantangan Farmakokinetik dengan AI

Frances Arnold, peraih Nobel Kimia pada 2018 yang juga merupakan anggota dewan Iambic, menyatakan bahwa model Enchant mewakili kemajuan besar dalam pemanfaatan AI untuk penemuan obat. Ia membandingkan Enchant dengan AlphaFold, program buatan Google DeepMind yang memenangkan penghargaan Nobel Kimia atas kemampuan prediksi struktur 3D ikatan molekul.

“AlphaFold memprediksi struktur 3D tentang bagaimana molekul berikatan dengan target protein, tetapi struktur saja tidak cukup. Keberhasilan kandidat obat ditentukan oleh sifat farmakokinetik, efikasi, dan toksisitasnya. Enchant mengatasi tantangan-tantangan penting ini,” kata Arnold.

Berbekal Enchant, Iambic berharap bisa memberikan solusi yang lebih efisien dan mengurangi ketergantungan industri farmasi pada proses uji coba yang panjang dan mahal. Model ini juga diharapkan dapat membantu para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia untuk lebih cepat membawa obat-obatan penting ke pasar dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.