JAKARTA - Bitpanda, bursa kripto yang berbasis di Wina, Austria, tengah mempertimbangkan untuk go public melalui penawaran umum perdana (IPO) di Frankfurt. Langkah ini diharapkan dapat menambah valuasi perusahaan hingga lebih dari 4 miliar Dolar AS (Rp63 triliun). Dengan dukungan dari raksasa keuangan seperti Citigroup dan JPMorgan Chase, Bitpanda berpotensi memasuki fase baru yang menarik dalam perjalanannya, terutama setelah kesuksesan ETF Bitcoin yang baru-baru ini disetujui.
Bitpanda, yang didirikan pada 2014, awalnya fokus pada perdagangan kripto. Namun, seiring berjalannya waktu, platform ini telah memperluas layanan untuk mencakup derivatif ekuitas dan komoditas. Dalam laporan terbaru, perusahaan ini mencatat pendapatan lebih dari 100 juta Euro (sekitar Rp1,7 triliun) pada awal 2024, menunjukkan pemulihan yang signifikan setelah mengalami kerugian sebesar 130 juta Euro (sekitar Rp2,2 triliun) pada tahun 2022. CEO dan pendiri Bitpanda, Eric Demuth, menegaskan bahwa mereka mampu bertahan di pasar bearish dan memiliki potensi untuk tumbuh pesat dengan margin keuntungan tinggi saat pasar bullish.
Demuth juga mencatat, “Kami mampu bertahan dalam pasar bearish yang panjang dan dapat berkembang secara signifikan dengan margin keuntungan yang tinggi saat pasar bullish.” Pernyataan ini mencerminkan keyakinan manajemen Bitpanda terhadap kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan dinamika pasar yang cepat.
BACA JUGA:
Ketertarikan Bitpanda untuk go public juga dipicu oleh persetujuan regulasi untuk ETF Bitcoin, yang telah meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto. Bitcoin baru-baru ini berhasil melampaui harga 70.000 Dolar AS (Rp1,1 miliar), menunjukkan kekuatan pasar yang luar biasa. Kesuksesan ini tidak hanya memicu minat terhadap Bitcoin, tetapi juga memperkuat kepercayaan investor pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam ruang kripto.
Bitpanda bukanlah satu-satunya bursa yang mempertimbangkan IPO. Kraken, bursa kripto asal Amerika Serikat, juga sedang mempertimbangkan langkah serupa, sementara bursa kripto Thailand, Bitkub, menargetkan IPO pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa industri kripto semakin matang dan menarik perhatian investor institusional yang lebih besar.
Pada awal tahun ini, Bitpanda menjalin kemitraan dengan Deutsche Bank untuk menyediakan solusi pembayaran real-time bagi pelanggan di Jerman. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan dukungan operasional bagi Bitpanda, tetapi juga membuka akses ke IBAN Jerman melalui solusi berbasis API, yang diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna dengan mempercepat dan meningkatkan efisiensi transaksi.