Kembangkan Bisnis Energi Panas Bumi, Erick Thohir Sebut PGE Bakal <i>Go Public</i>
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menugaskan Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk meningkatkan bisnisnya di sektor panas bumi atau (geothermal).

Pasalnya, potensi energi tersebut sangat besar namun belum banyak dimanfaatkan.

Potensi energi panas bumi ini perlu pengembangan lebih lanjut. Karena itu, dalam waktu dekat Erick berencana untuk mencari dana tambahan melalui menghimpun dana publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kita berupaya agar PGE bisa mendapatkan akses dana tambahan untuk pengembangan panas bumi, salah satunya dengan go public," ungkap Erick dalam gelaran Forum Road to G20 dengan Himpuni, Selasa 25 Oktober.

Dikatakan Erick, pemanfaatan sektor geothermal dalam negeri perlu dilakukan secara maksimal.

Upaya ini sekaligus mendorong realisasi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Erick mencatat, potensi panas bumi bisa menyediakan listrik hingga mencapai 24 GW, sementara saat ini baru mencapai 2 GW saja.

Karena itu, memaksimalkan panas bumi tidak bisa lagi ditunda dan harus segera direalisasikan.

Adapun IPO PGE rencananya dilakukan pada November atau Desember 2022 mendatang.

Aksi ini menjadi bagian dari reformasi BUMN senilai 606 miliar dolar AS. Valuasi PGE yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi diperkirakan mencapai 2,2 miliar dolar AS atau setara Rp32 triliun.

Erick juga berencana menggabungkan tiga BUMN yang mengelola panas bumi yakni PLN, Pertamina, dan Star Energy Geothermal.

Tujuannya agar pengembangan energi geothermal bisa semakin optimal demi mendongkrak pemanfaatan EBT di Tanah Air.

"Saya sih inginnya dari awal ini di-merger supaya jadi satu kesatuan. Ngapain pemerintah punya perusahaan beda-beda," tuturnya.