JAKARTA - Universal Music Group (UMG) telah menjalin kemitraan dengan perusahaan musik berbasis AI yang berlokasi di Los Angeles, KLAY Vision, untuk mengembangkan alat kecerdasan buatan bagi industri musik dengan cara yang etis, sebagaimana diumumkan pada Senin, 28 Oktober.
"Kemitraan ini bertujuan untuk menciptakan teknologi AI yang menjelajahi peluang baru dan solusi etis untuk para artis dan ekosistem musik yang lebih luas," ujar Michael Nash, wakil presiden eksekutif dan kepala digital di Universal Music.
Nash menekankan pentingnya menciptakan alat yang tidak hanya bermanfaat bagi industri, tetapi juga menghormati hak dan kreativitas para artis. Dengan kolaborasi ini, UMG berharap dapat memberikan dukungan kepada para musisi dalam menghadapi tantangan baru yang muncul seiring perkembangan teknologi AI.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Universal saat ini terlibat dalam litigasi dengan beberapa perusahaan, termasuk Anthropic AI, Suno, dan Udio, terkait penggunaan rekaman label untuk melatih sistem AI yang menghasilkan musik. Kasus ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di industri musik mengenai bagaimana teknologi dapat digunakan tanpa merugikan para kreator dan hak cipta.
Dengan kemitraan ini, UMG dan KLAY Vision berkomitmen untuk menciptakan inovasi yang tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi tetapi juga beretika dan bertanggung jawab, memastikan masa depan yang lebih baik bagi para artis di era digital.