Bagikan:

JAKARTA - Kecerdasan artifisial atau kecerdasan buatan (AI) telah menarik banyak perusahaan untuk mengembangkannya secara mandiri. Di tengah ramainya perlombaan terkait pengembangan AI, Northern Data Group sebagai penyedia solusi kecerdasan buatan (AI) dan komputasi berkinerja tinggi (HPC), menyetop bisnis penambangan kripto mereka, Peak Mining. 

Keputusan ini diambil untuk memfokuskan sumber daya perusahaan pada pengembangan teknologi AI, yang kini dinilai memiliki prospek lebih cerah. Dalam laporan keuangannya, perusahaan yang berbasis di Frankfurt ini mencatat pertumbuhan signifikan selama tiga kuartal berturut-turut pada sektor AI. 

Hal ini mendorong Northern Data untuk meninggalkan sektor crypto mining guna merespons tingginya permintaan terhadap teknologi AI. Sebagai bagian dari rencana ini, perusahaan tengah menjajaki kemungkinan penjualan unit Peak Mining guna mendapatkan dana tambahan yang akan digunakan untuk memperkuat investasi mereka di bidang AI.

"Dengan peningkatan permintaan global untuk teknologi AI, kami memutuskan untuk memusatkan energi dan sumber daya kami ke sektor ini," kata Aroosh Thillainathan, CEO Northern Data, dikutip dari CoinSpeaker. Ia menambahkan bahwa crypto mining tetap menjadi bagian penting dari sejarah pertumbuhan perusahaan, tetapi fokus utama kini beralih ke inovasi AI.

Northern Data berencana menggunakan hasil dari penjualan unit tersebut untuk memperluas platform Generative AI Cloud di Eropa dan memperkuat pusat data yang dirancang khusus untuk kebutuhan AI.

Selain itu, perusahaan juga berambisi mengakuisisi lebih banyak pusat data serta meningkatkan jumlah Graphics Processing Units (GPU) guna mendukung pengembangan teknologi AI mereka.

Meski keluar dari bisnis crypto mining, Northern Data tetap berkomitmen terhadap teknologi blockchain. Perusahaan ini, yang didukung oleh pemain besar industri seperti Tether, penerbit USDT, yakin teknologi blockchain tetap memiliki potensi jangka panjang di masa depan.