Bagikan:

JAKARTA - Meta mengumumkan sedang menguji penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk membantu dan melindungi pengguna dari peniruan identitas dan penipuan iklan berkedok selebriti terkenal. 

Menurut Meta, saat ini para penjahat siber sering kali menggunakan wajah salah satu tokoh terkenal untuk memancing orang agar mengklik iklan yang mengarah ke situs web penipuan, yang meminta korban untuk membagikan informasi pribadi atau mengirim uang. 

Dengan upaya baru ini, jika Meta menduga iklan yang melibatkan tokoh terkenal itu adalah penipuan, raksasa teknologi itu mengatakan akan mencoba menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk membandingkan wajah dalam iklan tersebut dengan foto profil Facebook dan Instagram tokoh masyarakat tersebut. 

“Jika kami mengonfirmasi kecocokan dan menentukan bahwa iklan tersebut merupakan penipuan, kami akan memblokirnya. Kami segera menghapus semua data wajah yang dihasilkan dari iklan,” tulis Meta dalam pengumuman terbarunya dikutip Selasa, 22 Oktober. 

Saat ini, uji coba baru dilakukan ke sebagian kecil tokoh terkenal. Namun, dalam beberapa minggu mendatang, Meta akan mulai menampilkan pemberitahuan dalam aplikasi kepada sekelompok besar tokoh masyarakat yang telah terdampak oleh penipuan iklan, untuk memberi tahu mereka bahwa Meta mendaftarkan mereka dalam perlindungan ini.

Lebih lanjut, teknologi pengenalan wajah ini juga akan pengguna Facebook dan Instagram yang kehilangan akses ke akunnya, bisa mengembalikannya dengan sangat mudah dan cepat.

Jadi, jika Meta menduga akun seseorang telah dibobol, Meta akan mengharuskan pemegang akun untuk memverifikasi identitas mereka sebelum mendapatkan kembali akses dengan mengunggah tanda pengenal resmi yang mencantumkan nama mereka. 

Meta juga tengah menguji video selfie sebagai sarana bagi orang untuk memverifikasi identitas mereka dan mendapatkan kembali akses ke akun yang diretas. 

“Pengguna akan mengunggah video selfie dan kami akan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk membandingkan selfie tersebut dengan gambar profil pada akun yang ingin mereka akses,” jelas perusahaan milik Mark Zuckerberg itu.