Bagikan:

JAKARTA - Instagram mengambil langkah signifikan untuk melindungi remaja dari sextortion, dengan memperkenalkan langkah-langkah baru yang membuat lebih sulit bagi pelaku kriminal untuk memeras mereka. Selain itu, Instagram juga dilaporkan sedang mengembangkan fitur baru bernama Social Library yang bertujuan memudahkan pengguna menemukan konten yang telah mereka bagikan, sukai, atau terima melalui obrolan.

Sextortion adalah bentuk pemerasan di mana pelaku menggunakan konten atau gambar intim korban untuk memeras mereka, biasanya dengan ancaman akan menyebarkan konten tersebut jika korban tidak memenuhi tuntutan pelaku, yang bisa berupa uang, lebih banyak gambar eksplisit, atau video.

Proses sextortion sering dimulai dengan pelaku berpura-pura menjadi seseorang yang dikenal atau menarik di media sosial. Mereka menjalin hubungan dengan korban, sering kali dengan rayuan atau manipulasi emosional, dan meminta korban untuk berbagi foto atau video pribadi. Setelah pelaku memperoleh gambar intim tersebut, mereka akan mengancam untuk menyebarkannya jika korban tidak menuruti permintaan mereka.

Sextortion, yang kini menjadi masalah yang semakin sering terjadi di kalangan remaja pengguna media sosial, melibatkan pelaku kriminal yang membuat profil palsu menggunakan foto remaja yang menarik. Mereka kemudian mendekati korban dan secara bertahap mengajak korban ke arah percakapan yang lebih intim sebelum berbagi foto pribadi dan mendorong korban untuk melakukan hal yang sama.

Setelah korban membalas dengan foto yang bersifat pribadi, pelaku akan memeras mereka dengan ancaman akan menyebarkan foto tersebut kepada kontak korban. Pelaku sering kali meminta korban untuk mengirim foto atau video yang lebih eksplisit sebagai syarat agar foto tidak dibocorkan. Kejahatan ini sangat serius dan telah menyebabkan sejumlah remaja bunuh diri.

Menurut laporan The Washington Post, Instagram, yang dimiliki oleh Meta, kini meluncurkan perlindungan baru, termasuk peringatan tentang sextortion dan menyembunyikan daftar pengikut remaja, sehingga menyulitkan pelaku untuk mengancam menyebarkan foto mereka.

Meta mengatakan bahwa pengaturan baru ini bertujuan untuk mencegah kelompok kriminal terorganisir yang menargetkan remaja agar tidak bisa lebih mudah terhubung dengan mereka melalui aplikasi berbagi foto ini. Langkah ini juga memberi remaja sumber daya tambahan untuk mengenali tanda-tanda skema sextortion.

Pengembangan Fitur Social Library

Secara terpisah, Instagram juga sedang mengerjakan fitur baru yang disebut Social Library, yang ditemukan oleh pengembang Alessandro Paluzzi dalam versi beta iOS aplikasi Instagram. Fitur ini akan menjadi sebuah bagian di mana pengguna dapat dengan mudah menemukan posting, Reels, dan media yang telah mereka bagikan atau terima melalui obrolan, koleksi, dan daftar suka mereka.

Laporan dari The Verge menyebutkan bahwa fungsi pencarian juga akan disertakan dalam fitur ini. Ikon kaca pembesar yang terlihat dalam tangkapan layar menunjukkan bahwa konten dalam Social Library dapat dicari, sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan Reel atau posting yang sedang mereka cari dengan lebih cepat.