Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelesaikan Penilaian Kesiapan Artificial Intelligence (AI) melalui Readiness Assessment Methodology (RAM) yang dikembangkan UNESCO. 

Pada Penyerahan Laporan RAM-AI, Nezar menyatakan hasil penilaian RAM-AI UNESCO ini memberikan peluang baru untuk memberdayakan masyarakat dan ekonomi digital di Tanah Air. 

“Saat ini Indonesia berada di persimpangan penting dalam transformasi digital. Laporan penilaian kesiapan AI ini memberikan wawasan mendalam tentang kesiapan Indonesia di berbagai dimensi,” kata Nezar dalam siaran resminya Jumat, 4 Oktober. 

Menurutnya, melalui kolaborasi lintas sektor dan kebijakan yang tepat, AI dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan inklusif  dan berkelanjutan bagi Indonesia. 

Laporan RAM-AI Indonesia menyoroti beberapa area penting, termasuk dampak sosial dan ekonomi yang diakibatkan teknologi AI, terutama terkait pergeseran lapangan kerja, di daerah pedesaan. 

Selain itu, laporan ini juga menyoroti tentang kesenjangan dalam akses informasi yang dapat memperkuat potensi bias dan diskriminasi, serta merangkum catatan bahwa penelitian AI di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga.

Untuk itu, laporan ini merekomendasikan pengembangan regulasi yang memastikan Tata Kelola AI yang beretika sesuai dengan standar global, serta pembentukan Badan Nasional Kecerdasan Artifisial untuk memperkuat koordinasi lintas sektor. 

Serta menekankan arti penting pengembangan kapasitas, terutama terkait kesetaraan akses pendidikan dan infrastruktur AI. Secara khusus, mendorong pemanfaatan AI secara inklusif dengan pelibatan peneliti dan startup di luar Pulau.