JAKARTA - Apple sedang meneliti bagaimana penggunaan teknologi realitas campuran (mixed reality) dalam Apple Vision Pro dapat membantu memberikan pereda nyeri bagi pengguna yang mengalami cedera. Berdasarkan paten terbaru yang diterima, Apple berencana untuk membawa Apple Vision Pro lebih dalam ke ranah kesehatan, membantu pengguna mengalihkan perhatian mereka dari ketidaknyamanan akibat cedera atau kondisi medis.
Paten tersebut menunjukkan bahwa Apple Vision Pro dapat mendeteksi ketidaknyamanan yang dialami pengguna melalui sensor fisiologis, dan kemudian menyesuaikan konten yang ditampilkan untuk membantu mengurangi persepsi rasa sakit. Ini bukan hanya soal mendeteksi sakit kepala dan memutar lagu, melainkan sebuah sistem yang dapat memantau tingkat kenyamanan pengguna secara berkelanjutan.
Apple mengatakan bahwa ketidaknyamanan bisa muncul dari cedera lama atau kondisi medis yang sedang berlangsung. Untuk mengatasi hal tersebut, Vision Pro akan menyesuaikan konten berdasarkan pemantauan tingkat perhatian pengguna. Teknologi ini akan memodifikasi konten, seperti mengubah volume atau mengalihkan tampilan, guna menarik kembali perhatian pengguna pada konten yang sedang ditampilkan dan mengurangi fokus pada rasa sakit.
SEE ALSO:
Paten tersebut memberikan contoh spesifik, misalnya jika seorang pengguna kehilangan lengan, Vision Pro dapat menampilkan lengan virtual yang realistik dalam lingkungan XR (Extended Reality). Begitu pula dengan pengguna yang mengalami luka bakar, sistem dapat mensimulasikan kulit tanpa luka, bahkan menghapus bekas luka secara virtual.
Apple berharap teknologi ini tidak hanya memberikan kenyamanan lebih, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada obat pereda nyeri seperti opioid, yang berpotensi menimbulkan kecanduan.
Dengan teknologi ini, Apple Vision Pro bisa menjadi lebih dari sekadar perangkat realitas campuran, tetapi juga alat terapi kesehatan untuk membantu pengguna mengatasi ketidaknyamanan fisik tanpa harus bergantung pada obat-obatan.