Bagikan:

JAKARTA - Coinbase, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, meluncurkan produk wrapped Bitcoin terbarunya, cbBTC. Langkah ini mendapat kritik keras dari pendiri Tron (TRON), Justin Sun, yang menyebut peluncuran tersebut sebagai “hari gelap bagi BTC” dan menilai adanya risiko besar terhadap keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Justin Sun menyatakan bahwa cbBTC tidak memiliki Proof of Reserve, tidak diaudit, dan dapat membekukan saldo pengguna kapan saja. Melalui akun Twitter-nya, Sun mengecam bahwa produk ini hanya meminta pengguna untuk mempercayai Coinbase secara buta, tanpa transparansi. Ia bahkan menyebut cbBTC sebagai “Bitcoin bank sentral,” karena kekhawatiran bahwa satu panggilan dari pemerintah Amerika Serikat bisa menyebabkan penyitaan Bitcoin yang terkait dengan cbBTC.

Kritik Sun berakar pada kekhawatiran yang berkembang seputar produk wrapped Bitcoin, terutama WBTC (Wrapped Bitcoin) yang merupakan aset digital ke-15 terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Sebelumnya, BitGo, pengelola WBTC, mengumumkan kemitraan dengan BiT Global untuk mendiversifikasi operasi penyimpanan Bitcoin di berbagai yurisdiksi, namun langkah ini menimbulkan kontroversi karena terkait dengan Justin Sun.

Meski Sun mengkritik keras, Coinbase tetap bersikukuh bahwa produk cbBTC aman dan andal. Perwakilan Coinbase menyatakan kepada Decrypt bahwa cbBTC bisa digunakan di berbagai platform DeFi, baik di jaringan Ethereum maupun Base, jaringan milik Coinbase sendiri. Coinbase juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerahkan kendali kunci kustodian atau menggunakan cadangan Bitcoin untuk kepentingan peminjaman atau investasi tanpa persetujuan pengguna.

Selain itu, Coinbase juga menekankan bahwa praktik keamanan mereka yang sudah diakui industri akan mencegah niat jahat terhadap cadangan BTC yang mendukung cbBTC. Semua ini dilakukan untuk memastikan cbBTC tetap dapat dipercaya oleh regulator.

Kontroversi seputar peluncuran cbBTC bukan hanya tentang masalah teknis, tetapi juga menyulut perdebatan lebih besar tentang masa depan DeFi dan keseimbangan antara inovasi dan desentralisasi. Salah satu isu utamanya adalah keterlibatan perusahaan sentralisasi, seperti Coinbase, dalam ekosistem DeFi yang idealnya bersifat terdesentralisasi. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan komunitas kripto tentang sentralisasi dan potensi kendali berlebih oleh pihak ketiga.