Bagikan:

JAKARTA - Justin Sun, pendiri Tron, secara terbuka menawarkan dukungan sebesar 1 juta Dolar AS (sekitar Rp15 miliar) untuk Pavel Durov, pendiri Telegram, yang saat ini tengah menghadapi masalah hukum di Prancis. Durov dilaporkan telah ditahan di Bandara Le Bourget, Paris, pada 24 Agustus, dengan tuduhan terkait moderasi konten di platform Telegram.

Sun mengumumkan rencananya untuk mendirikan dana desentralisasi bernama “FreePavel DAO” sebagai bentuk solidaritas terhadap Durov. Dalam inisiatif ini, Sun berjanji untuk menyumbangkan 1 juta Dolar AS (sekitar Rp15 miliar) dari dana pribadinya, yang akan dieksekusi secara desentralisasi dengan persetujuan komunitas. Ia juga mengajak tokoh-tokoh lain seperti Elon Musk dan Mario Nawfal untuk bergabung dan memberikan dukungan.

Penahanan Durov telah memicu reaksi besar di media sosial dengan munculnya tagar #FreePavel yang menjadi trending. Komunitas kripto dan pengguna Telegram bersatu padu memberikan dukungan dan mengkritik pemerintah Prancis atas tindakan mereka. Telegram, melalui saluran berita resminya, membantah tuduhan yang ditujukan kepada Durov dan menyatakan bahwa perusahaan telah mematuhi peraturan yang berlaku di Eropa. Mereka menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Durov maupun Telegram.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang Prancis terkait status hukum Durov, yang menimbulkan ketidakpastian mengenai situasi yang dihadapinya. Pembaruan lebih lanjut dari Paris diharapkan akan segera diumumkan.

Dengan dukungan yang semakin besar dari komunitas global, termasuk inisiatif dari Justin Sun, kasus Pavel Durov kini menjadi perhatian utama di dunia teknologi dan kripto.