Bagikan:

JAKARTA - Brian Armstrong, CEO Coinbase, baru-baru ini melakukan aksi penghapusan tweet lamanya di Twitter, yang kemudian diikuti oleh penghapusan tweet-tweet tersebut dari arsip internet The WayBack Machine.

Tindakan ini telah menimbulkan kekhawatiran di dalam komunitas kripto di Twitter, dan komunitas yang dipimpin oleh pengguna @Pledditor meluncurkan perburuan untuk mendapatkan kembali tweet yang dihapus tersebut.

Perburuan ini bertujuan untuk menemukan tautan ke tweet lama Brian Armstrong melalui layanan pengarsipan alternatif. Meskipun tweet-tweet ini berasal dari tahun 2015 hingga 2018, perburuan ini akan berfokus pada "tweet dengan tautan arsip yang dapat diverifikasi".

Alasan di balik keputusan Armstrong untuk menghapus tweet lamanya masih belum jelas. Beberapa orang percaya bahwa ini mungkin terkait dengan pengawasan peraturan yang sedang dihadapi Coinbase oleh SEC. Namun, niat Armstrong saat ini tetap menjadi pertanyaan.

Beberapa tweet yang ditemukan mencakup berbagai topik, mulai dari pembaruan harian tentang Coinbase hingga pandangan kontroversial tentang masa depan kripto secara umum. Sebagai contoh, dalam salah satu tweet, Armstrong menyarankan garpu Bitcoin yang bersifat nirlaba, dan dalam waktu lain, dia menyebutkan kenaikan harga Ethereum sebesar 4 persen setelah Coinbase mendaftarkannya.

Tidak hanya Armstrong, CEO kripto lainnya juga telah menghapus tweet-tweet lama mereka di media sosial. Sebelumnya, mantan kepala FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), telah menghapus sejumlah tweet, dan bursa Poloniex milik Justin Sun juga diketahui menghapus beberapa tweet terkait dengan giveaway token yang berfokus pada SEC.

Hingga saat ini, Brian Armstrong belum memberikan komentar terbuka mengenai alasan di balik penghapusan tweet-tweet lamanya. Namun, proses pemulihan tweet-tweet tersebut tetap menjadi proyek yang sedang berlangsung.