Bagikan:

JAKARTA - Bintang sepak bola Prancis, Kylian Mbappe, menjadi korban peretasan akun X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada 29 Agustus. Para peretas menggunakan akun tersebut untuk mempromosikan skema kripto palsu bernama ‘$MBAPPE,’ yang menyebabkan kerugian finansial besar bagi sejumlah investor.

Aksi peretasan ini menarik perhatian publik ketika akun Mbappe mulai memposting pesan-pesan mencurigakan, termasuk pandangan kontroversial mengenai konflik Israel-Palestina. Namun, yang paling mencolok adalah promosi intensif terhadap token kripto $MBAPPE, yang ternyata hanyalah jebakan.

Menurut data dari firma analitik Lookonchain, seorang investor yang tidak menyadari skema ini membuat dompet baru dan menginvestasikan 7.156 SOL—setara dengan lebih dari Rp15 miliar—ke dalam token $MBAPPE. Namun, nilai investasi tersebut anjlok drastis menjadi hanya sekitar Rp140 juta setelah token tersebut mengalami siklus pump-and-dump yang cepat.

Token yang meragukan ini diluncurkan di platform Pump.fun, yang berbasis Solana, di mana pengguna dapat membuat koin meme dengan cepat dan murah. Meskipun platform ini menarik bagi banyak orang, insiden Mbappe menunjukkan bahwa kemudahan tersebut juga membawa risiko besar.

Meskipun banyak yang terjebak dalam skema ini, beberapa orang berhasil meraih keuntungan. Misalnya, seorang jurnalis kripto, Colin Wu, melaporkan bahwa seseorang hanya menginvestasikan 2 SOL atau sekitar Rp4,5 juta ke dalam token $MBAPPE dan berhasil menjualnya pada harga puncak, menghasilkan sekitar 1.398 SOL atau lebih dari Rp3 miliar.

Banyak yang awalnya meragukan keabsahan postingan tersebut, dengan spekulasi bahwa Mbappe mungkin terlibat. Namun, akhirnya terungkap bahwa akunnya telah diretas. Pesan-pesan yang mempromosikan token palsu tersebut kini telah dihapus dari profilnya.

Laporan menunjukkan bahwa para penipu berhasil menjual lebih dari 90.000 unit token sebelum menghilang. Salah satu tweet mereka bahkan membagikan alamat dompet dan meminta pengikut untuk mengirim dana ke sana, dengan janji bahwa pemain Real Madrid itu akan mengikuti mereka di media sosial. Hingga kini, belum jelas apakah ada yang tertipu oleh trik tersebut.