Bagikan:

JAKARTA – Apple dikabarkan telah memangkas 100 karyawan yang ada di divisi layanannya. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) paling berdampak pada tim yang mengelola aplikasi Apple Books dan Apple Bookstore.

Berdasarkan laporan Bloomberg, PHK ini juga berdampak pada teknisi dan tim layanan yang mengelola Apple News. Hingga saat ini, belum diketahui berapa jumlah pasti karyawan yang terkena PHK di masing-masing divisi tersebut.

Menurut narasumber yang tidak disebutkan namanya, Apple Books menjadi bagian dari pemangkasan karena aplikasi ini sudah tidak diprioritaskan oleh perusahaan. Meski Apple Books tidak dianggap sebagai bagian dari layanan utama, aplikasi ini masih mendapatkan fitur baru secara bertahap.

Sementara itu, tidak diketahui dengan pasti mengapa Apple memangkas puluhan karyawan di Apple News. Narasumber Bloomberg menjelaskan bahwa PHK di Apple News tidak menandakan bahwa layanan ini sudah tidak menjadi fokus utama.

Sebelum memasuki tahun 2024, Apple dikenal sebagai perusahaan yang jarang melakukan PHK dan bahkan masuk ke dalam kategori tempat kerja terbaik. Namun, setelah melakukan empat PHK dalam waktu setahun, Apple menempati posisi 39 dalam daftar tahunan Glassdoor.

Sepanjang tahun ini, Apple sudah memangkas lebih dari 800 karyawan yang berasal dari berbagai divisi. Gelombang PHK pertama berdampak pada 121 karyawan yang bekerja di San Diego, California. Hal ini terjadi karena Apple menutup kantor di lokasi tersebut.

Kantor ini berisi Tim Anotasi Operasi Data yang dibuat untuk mengerjakan proyek Kecerdasan Buatan (AI), salah satunya Siri. Meski banyak yang di-PHK, sejumlah karyawan ditawarkan untuk pindah ke kantor Apple yang ada di Austin dengan posisi yang sama.

Berikutnya, pada pertengahan tahun ini, Apple melakukan dua gelombang PHK karena dua proyek besarnya, yaitu Apple Car dan Micro-LED untuk Apple Watch, gagal dikerjakan. PHK ini menyebabkan lebih dari 600 karyawan kehilangan pekerjaan mereka.