Bagikan:

JAKARTA – Anthropic baru meluncurkan versi aplikasi seluler Claude pada pertengahan Juli lalu. Meski baru beberapa minggu diluncurkan, aplikasi ini sudah memiliki pendapatan kotor lebih dari 1 juta dolar AS (Rp15 miliar).

Pendapatan ini berasal dari aplikasi di iOS dan Android. Menurut laporan Appfigures, perusahaan yang menganalisis aplikasi, hampir setengah dari pendapatan berasal dari AS. Meski Claude berhasil mencapai tonggak penting, chatbot ini masih tertinggal dari ChatGPT.

Berdasarkan jumlah pengunduhan aplikasi di iOS, ChatGPT buatan OpenAI masih menempati urutan pertama. Aplikasi chatbot ini juga menempati urutan ke-26 berdasarkan jumlah pendapatan di AS dari hasil pengunduhan di iOS.

Posisi ini sangat jauh dari Claude. Platform Buatan Anthropic itu berada di perangkat ke-95 dalam kategori pengunduhan aplikasi dan peringkat ke-68 dalam kategori pendapatan aplikasi. Peringkat ini tidak menyebabkan kerugian karena Claude baru diluncurkan.

Dilansir dari TechCrunch, respons terhadap peluncuran Claude sangat rendah di minggu pertama. Aplikasi ini hanya diunduh sebanyak 157 ribu dalam waktu sepekan secara global, jauh lebih sedikit dari ChatGPT yang berhasil diunduh sebanyak 480 ribu dalam lima hari pertama.

Namun, dari sisi pendapatan, Claude terlihat lebih baik dari ChatGPT. Perusahaan itu mampu mencapai satu juta pendapatan pertama dalam waktu cepat, bahkan sangat cepat jika dibandingkan dengan aplikasi seluler Kecerdasan Buatan (AI) lainnya.

Claude berhasil mengungguli aplikasi Copilot dan Perplexity milik Microsoft. Masing-masing aplikasi ini mencapai 1 juta pendapatan dalam waktu 19 minggu dan 22 minggu. Melihat pencapaian ini, aplikasi Claude mungkin bisa menjadi pesaing utama dari ChatGPT di masa depan.