JAKARTA - Pabrikan chip komputer Intel sedang bersiap untuk mengakuisisi Moovit. Sebuah perusahaan pengembang aplikasi berbasis artificial intelligence (AI) dan big data analisis yang menghubungkan jalur transportasi yang ada di seluruh dunia.
Mengutip dari Techcrunch, Intel menggelontorkan dana sekitar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp15 miliar untuk mengakuisisi Moovit. Perusahaan yang berkantor di Israel itu, kabarnya sedang mengembangkan aplikasinya untuk kendaraan mobil berteknologi autonomous driving.
BACA JUGA:
Adapun alasan Intel begitu tertarik dengan aplikasi Moovit, karena startup ini telah berhasil menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dalam menganalisa arus kemacetan lalu lintas. Hasilnya pengendara bisa mempertimbangkan rute tercepat di satu kota secara real-time, tanpa harus terjebak macet.
Sejak awal tahun, Moovit telah mengkover 3.100 kota di 102 negara. Aplikasi ini juga hadir dalam 45 bahasa, yang siap digunakan penggunanya sebagai alternatif peta digital.
Ketika pandemi COVID-19 terjadi, aplikasi navigasi ini meluncurkan layanan checkpoint bagi masyarakat yang terpaksa harus beraktifitas di luar rumah. Titik-titik transit itu berguna bagi masyarakat dalam mendapatkan moda transportasi yang tepat di sejumlah kota besar.
Kendati jumlah aktivitas penggunanya menurun secara drastis, karena pandemi COVID-19. Moovit tetap memperbarui data dan lokasi transit dari layanannya, sehingga memungkinkan pengendara untuk merencanakan rute perjalanan tercepat yang tetap efisien.
Sejatinya, Intel telah beberapa kali menanamkan investasi kepada perusahaan asal Israel ini. Apalagi setelah mengakuisisi teknologi mobil otonom Mobileye, sekitar 15,3 miliar dolar AS pada 2017 lalu.