Bagikan:

YOGYAKARTA – Teknologi self driving car atau autonomous car kini mulai dikembangkan oleh sejumlah perusahaan otomotif. Teknologi tersebut tidak hanya memberikan pengalaman baru untuk pengemudi namun juga berpotensi mengubah kebiasaan masyarakat dalam berkendara. Lantas bagaimana self driving car?

Cara Kerja Self Driving Car

Secara sederhana,  self driving car adalah sebuah terobosan baru dalam dunia otomotif yang memanfaatkan komputer, radar, dan kecerdasan buatan (AI) agar kendaraan roda empat bisa mengambil alih kemudi secara otomatis tanpa bantuan manusia.

Teknologi yang juga disebut autonomous car ini mulai banyak diterapkan oleh beberapa produsen mobil di produk mereka. Beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi ini dan mulai dikenal masyarakat adalah Tesla dan Volkswagen.

Dikutip dari otomasi.sv.ugm.ac.id, cara kerja self driving car ini dijalankan dengan menggunakan software canggih. Software ini tak bekerja sendiri karena membutuhkan komponen penting lainnya seperti kamera, Lidar, radar, hingga scaner yang berupa laser untuk mengambil data kondisi secara realtime di lingkungan kendaraan.

Software akan mengeluarkan perintah dan mengambil alih fungsi kendaraan dengan menggerakkan setir, rem, gas, lampu, dan sebagainya saat kondisi di sekitar mobil aman dan memungkinkan untuk melaju, sehingga kendaraan bisa berjalan meski tanpa kontrol dari manusia.

Komponen Pendukung Self Driving Car

Seperti telah disinggung sebelumnya, autonomous car membutuhkan komponen pendukung agar teknologi bisa bekerja dengan baik. Namun patut diketahui bahwa setiap perusahaan teknologi memiliki kinerja autonomous car yang berbeda-beda, sehingga komponen yang ada pada kendaraan pun berbeda. Berikut komponen yang sekiaranya ada pada teknologi self driving car, dikutip dari berbagai sumber.

  • Algoritma Software

Sistem yang paling penting dalam teknologi self driving adalah algoritma software. Sitem ini membantu mengolah data yang berisi gambar atau hasil rekaman video yang diambil dari kamera atau sensor untuk kemudian diolah secara real time.

Hasil data yang diolah dengan algoritma software akan menghasilkan perintah atau kontrol mobil. Software akan membantu mengambil tindakan apa yang akan diambil seperti melaju, berbelok, jalan mundur, dan sebagainya. Software ini diibaratkan sebagai otak pengemudi mobil yang mampu mengontrol mobil dengan mempertimbangkan berbagai indikator.

  • Sensor Fusion

Sensor fusion adalah teknologi yang membantu mengintegrasi sensor yang ada pada kendaraan berteknologi self driving cars. Sensor ini dibutuhkan untuk membantu sekaligus meningkatkan akurasi GPS membaca posisi dan kecepatan kendaraan.

Data-data yang didapat oleh sensor fusion kemudian diolah oleh algoritma software untuk mendapatkan gambaran keadaan lingkungkan mobil secara jelas.

  • Position Estimator

Sensor ini membantu menentukan lokasi mobil secara nyata yang ditempatkan di sekitar ban kendaraan dan bodi mobil. Position estimator membantu membaca posisi kendaraan dengan tingkat akurasi tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding GPS.

  • Path Planning

Saat algoritma telah mengantongi kondisi lingkungan mobil, path planning membantu menentukan jalur yang akan dilintasi oleh mobil. Software akan mendapatkan data kondisi sekitar mobil, lajur jalan, posisi mobil, dan hambatan di sekitar mobil. Setelah itu software akan mengeluarkan perintah kepada mobil untuk berbelok, melaju, atau rem sesuai dengan jalur yang akan dilewati.

  • System Control

Sistem ini berkaitan dengan pergerakan mobil yang akan menerima perintah dari software. Sistem kontrol berkaitan dengan perputaran kemudi, kecepatan, dan masih banyak lagi.

Itulah informasi terkait cara kerja self driving car. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.