Bagikan:

JAKARTA - Popularitas koin meme di jaringan Solana yang sempat meroket kini mulai memudar, memicu arus keluar investasi terbesar dalam sejarah Solana. Berdasarkan laporan terbaru dari CoinShares, produk investasi berbasis Solana mengalami arus keluar sebesar 39 juta Dolar AS (sekitar Rp603 miliar) dalam seminggu terakhir, rekor tertinggi yang dipicu oleh penurunan tajam dalam volume perdagangan koin meme di platform tersebut.

Pasar kripto yang kembali menunjukkan tren bearish turut memengaruhi performa Solana. Meskipun total arus masuk produk investasi aset digital tercatat sebesar 30 juta Dolar AS (sekitar Rp462 miliar), angka ini relatif rendah jika dibandingkan dengan tren sebelumnya. Namun, di tengah situasi ini, Bitcoin justru memimpin dengan arus masuk sebesar 42 juta Dolar AS (sekitar Rp648 miliar), mengindikasikan kepercayaan investor yang masih kuat terhadap aset kripto terbesar di dunia tersebut.

Ethereum juga mencatat arus masuk sebesar 4,2 juta Dolar AS (sekitar Rp64 miliar), meskipun terdapat ketidakseimbangan dengan penyedia baru yang menarik 104 juta Dolar AS (sekitar Rp1,6 triliun) sementara Grayscale mengalami arus keluar 118 juta Dolar AS (sekitar Rp1,8 triliun). Di sisi lain, XRP mendapatkan arus masuk sebesar 0,4 juta Dolar AS (sekitar Rp6,1 miliar) selama periode yang sama.

Menurut laporan CoinShares, volume perdagangan mingguan turun drastis menjadi 7,6 miliar Dolar AS (sekitar Rp117 triliun), hanya sekitar 50% dari volume minggu sebelumnya. Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian pasar terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve, yang diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September.

Secara regional, aliran investasi menunjukkan pola yang sangat bervariasi. Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil mencatat arus masuk masing-masing sebesar 62 juta Dolar AS (sekitar Rp956 miliar), 9,2 juta Dolar AS (sekitar Rp141 miliar), dan 7,2 juta Dolar AS (sekitar Rp111 miliar). Sementara itu, Swedia juga melaporkan arus masuk sebesar 2,2 juta (sekitar Rp33,9 miliar). Namun, arus keluar terbesar terjadi di Swiss dan Hong Kong, masing-masing sebesar 30 juta Dolar AS (sekitar Rp462 miliar) dan 14 juta Dolar AS (sekitar Rp216 miliar).

Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun ada optimisme terhadap beberapa aset digital utama seperti Bitcoin, pasar masih bergejolak, terutama bagi proyek-proyek berbasis Solana yang harus menghadapi tantangan berat di tengah pergeseran sentimen pasar.